ABSTRAK Rian Guhyawijaya Sri Mahabrata
PUBLIC Resti Andriani
BAB 1 Rian Guhyawijaya Sri Mahabrata
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Rian Guhyawijaya Sri Mahabrata
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Rian Guhyawijaya Sri Mahabrata
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Rian Guhyawijaya Sri Mahabrata
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Rian Guhyawijaya Sri Mahabrata
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Rian Guhyawijaya Sri Mahabrata
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Getaran tanah merupakan dampak negatif dari kegiatan peledakan yang perlu
diperhatikan. Getaran tanah pada tingkat tertentu dapat mengganggu kestabilan lereng.
Dalam upaya mengatasi hal tersebut, PT XYZ melakukan signature hole analysis untuk
mendapatkan karakteristik getaran dari suatu desain peledakan. Dengan memanfaatkan
sifat linear superposition gelombang, tingkat getaran yang dinyatakan dalam peak
particle velocity (PPV) dapat ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
rekomendasi desain peledakan yang memiliki nilai PPV minimum dalam tiga skenario
hasil simulasi interaksi antar getaran lubang ledak. simulasi dilakukan dengan
menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 365 dan bahasa pemrograman Visual
Basic for Application (VBA). Dari hasil signature hole analysis, nilai PPV dari suatu
desain peledakan dipengaruhi oleh karakteristik getaran dan waktu tunda antar lubang
ledak. Pada skenario 1, desain peledakan dengan pola lubang ledak 4 baris x 25 lubang
merupakan desain yang menghasilkan nilai PPV minimum, yaitu sebesar 23 mm/s. Pada
skenario 2, desain peledakan yang menggunakan non-electric connector dengan waktu
tunda antar lubang sebesar 42 ms dan waktu tunda antar baris sebesar 109 ms merupakan
desain yang menghasilkan nilai PPV minimum, yaitu sebesar 21 mm/s. Pada skenario 3,
desain peledakan yang menggunakan electronic detonator dengan waktu tunda antar
lubang berikisar 30 – 40 ms merupakan desain yang menghasilkan nilai PPV minimum,
yaitu sebesar ± 15 mm/s.