digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP ALFIN MERANCIA 1-COVER.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP ALFIN MERANCIA 1-BAB1.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP ALFIN MERANCIA 1-BAB2.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP ALFIN MERANCIA 1-BAB3.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP ALFIN MERANCIA 1-BAB4.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP ALFIN MERANCIA 1-BAB5.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP ALFIN MERANCIA 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

ABSTRAK: Seiring dengan berkembangnya suatu perusahaan, banyak hal yang dapat berubah sewaktu-waktu, termasuk visi-misi, dan struktur organisasi perusahaan. Sebagai dampak dari perkembangan tersebut, PT Jasa Marga merubah struktur organisasinya. Sedangkan dengan perubahan struktur organisasi sendiri, banyak hal ikut terkena dampaknya, salah satunya adalah sistem jalur karir. Sistem jalur karir sendiri merupakan salah satu bagian di dalam sistem manajemen karir. Pentingnya untuk merumuskan ulang jalur karir adalah untuk memotivasi pekerja agar mereka semangat dan bekerja keras untuk mencapai level karir yang lebih tinggi. Selain itu keterkaitan yang sangat erat antara sistem manajemen karir dengan dua sistem sumber daya manusia lainnya, yaitu sistem kinerja, dan sistem pengupahan sebagai suatu rangkaian utuh yang tidak dapat dipisahkan antara satu sama lainnya. Pegawai akan menunjukkan kinerja yang baik dikarenakan oleh motivasinya untuk mencapai jenjang karir yang lebih tinggi. Motivasi untuk mencapai jenjang karir yang lebih tinggi itu dikarenakan pula oleh motivasi untuk mendapatkan upah yang lebih besar. Ketika kinerja pegawai tersebut telah maksimal, maka pengupahan yang lebih besar harus diberikan. Contoh tersebut telah menunjukkan bahwa tiga sistem sumber daya manusia merupakan satu rangkaian utuh yang tidak dapat dipisahkan. Dalam menentukan jalur karir diperlukan data berupa job description untuk menentukan technical competencies. Setelah technical competencies ditentukan, maka jalur karir pun dapat ditentukan dengan cara membandingkan technical competencies tersebut pada suatu posisi dengan posisi lain yang memiliki level lebih tinggi. Setelah perbandingan tersebut, maka akan terbentuk competencies gap, yang menentukan apakah suatu posisi dapat mencapai posisi yang lebih tinggi secara langsung, atau diperlukan suatu rotasi.