digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Amzyella Bethlin Simamora
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia mengimplementasikan sejumlah konvensi dan kesepakatan internasional ke dalam konteks perencanaan dan pembangunan daerah. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2009 tentang Kebijakan Kota/ Kabupaten Layak Anak menjadi dasar bagi pemerintah kota dan kabupaten untuk menyusun strategi pembangunan guna mencapai predikat kota/ kabupaten layak anak (KLA). Kebijakan ini berlandaskan Konvensi Hak Anak tahun 1989 dan Deklarasi Dunia yang Layak untuk Anak (World Fit for Children). Hal tersebut di atas yang mendasari komitmen Pemerintah Kota Pontianak untuk menciptakan ruang publik khususnya taman kota ramah anak di Kota Pontianak. Komitmen ini tertuang pada Peraturan Wali Kota Pontianak Nomor 25 Tahun 2019 tentang Masterplan Pontianak Smart City Tahun 2019- 2028 yang menyatakan bahwa salah satu strategi dalam pembangunan Smart Living Pontianak Smart City adalah dengan menciptakan ruang publik yang ramah anak dan layak pemuda sehingga tercipta ruang berekspresi dan berkreasi yang aman dan nyaman. Perumusan masalah dari penelitian adalah menjawab pertanyaan mengenai kelayakan Taman Catur Ayani sebagai Taman Bermain Anak, penerapan standar taman ramah anak, konsep penataan taman ramah anak sebagai ruang rekreasi yang dapat mengedukasi serta bernilai fungsional, estetik, dan ekologis di Kota Pontianak, serta strategi manajemen lanskap taman kota ramah anak untuk pengembangan keberlanjutan di Kota Pontianak Oleh sebab itu tujuan dari pembahasan tesis ini adalah menyusun rencana manajemen lanskap taman kota yang aplikatif dengan prinsip efisiensi dan efektifitas serta merekomendasikan elemen pembentuk lanskap taman kota Pontianak dengan konsep ramah anak yang menonjolkan kearifan lokal Kota Pontianak. Hasil Rekomendasi manajemen lanskap di lokasi penelitian ini akan menjadi panduan manajemen lanskap taman kota lainnya di Kota Pontianak. Manfaat dari hasil penelitian diharapkan menjadi pedoman bagi Kota Pontianak untuk mencapai efektifitas dan efisiensi dalam tata kelola taman kota menuju Kota Pontianak layak anak. Selain itu, penataan taman kota yang harmonis, ekologis, fungsional, dan estetik akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Pontianak secara fisik dan mental. Rekomendasi penataan dan manajemen taman kota dari hasil penelitian juga dapat menjadi model pengembangan lanskap kawasan perkotaan di Kota Pontianak. Adapun metode dan pendekatan yang digunakan dalam proses penelitian adalah pada tahapan penelitian terbagi ke dalam lima langkah. Pertama, pengumpulan data non-fisik terkait area penelitian, informasi dan isu yang muncul terkait dengan area penelitian, delineasi lahan, menentukan tujuan, dan menyusun metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dilakukan di awal proses penelitian. Selanjutnya kajian pustaka dilakukan. Proses pengumpulan literatur termasuk di dalamnya mempelajari data ilmiah sekunder kawasan, studi terhadap kebijakan dan peraturan pemerintah, dan melakukan studi preseden yang dapat memberikan gambaran tentang penyelesaian masalah serupa dan memberikan alternatif strategi manajemen lanskap taman kota ramah anak sebagai perbandingan. Survei langsung untuk mendapatkan data primer di lokasi penelitian juga dilakukan. Metode yang digunakan adalah dengan berjalan dan melihat lokasi penelitian secara langsung, penyebaran kuesioner langsung. Tahapan selanjutnya adalah mneganalisis elemen fisik dan non fisik dari data terkumpul kemudian merumuskan pengelolaan lanskap dan konsep penataan dengan menggunakan beberapa tools untuk menganalisis variabel dan indikator penelitian. Tools yang digunakan antara lain adalah aplikasi AutoCAD, Adobe Photoshop, Microsoft Excel, dan rumus CSI (Customer Satisfaction Index) dan IPA (Importance Performance Analysis ). Responden anak adalah usia anak dalam kategori 7-12 tahun. Hasil penelitian diantaranya adalah: (1) Taman Catur Ayani belum dapat dikategorikan sebagai Taman Bermain Anak berdasarkan penilaian responden terhadap indikator penelitian di Taman Catur Ayani; (2) penilaian responden dewasa terhadap sarana prasarana eksisting Taman Catur Ayani adalah sangat memuaskan; (3) penilaian responden dewasa terhadap tingkat pelayanan pengelolaan dengan pendekatan taman ramah anak adalah kurang memuaskan sehingga perlu tersedia dalam pelaksanaannya; dan (4) permainan tradisional sebagai kearifan lokal sebaiknya perlu dihadirkan dalam konsep taman ramah anak di setiap daerah di Indonesia. Terdapat pula strategi manajemen yang terdiri dari arahan prioritas perbaikan dan penyediaan untuk Taman Catur Ayani menuju status Taman Bermain Anak. Adapun prioritas tersebut diantaranya adalah penyediaan atribut atau indikator: a) CCTV, b) petugas keamanan kawasan, c)petugas pengawas anak bermain; d)bentuk perkerasan dan tanaman tidak tajam/runcing; e) Terdapat papan petunjuk pemakaian dan informasi batas usia anak untuk pemakaian wahana bermain dilengkapi hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan larangan merokok di taman; f) terdapat titik hidran (pemadam kebakaran) dan jalur evakuasi; g) terdapat rambu lalu lintas atau penanda pengurangan kecepatan kendaraan bermotor di ruas jalan sekitar taman; h) terdapat zebra cross atau zona aman menyeberang di ruas jalan sekitar taman; i) tersedia signage (penanda) dan papan interpretasi; j) Wi-Fi; k) ruang laktasi (khusus ibu menyusui); l) area permainan tradisional; m) keran air bersih; n) keran air minum; o) ruang Pengelola; p) pos keamanan; q) pos kesehatan (P3K atau tindakan medik segera); dan r) Kotak sampah (sampah anorganik dan organik sudah terpisah).