Bambu merupakan bahan material konstruksi yang potensial di Indonesia karena
bambu terdapat hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Bambu memiliki nilai
ekonomis dan keuntungan ekologis sebagai material konstruksi dan berpotensi
menjadi substitusi kayu atau material lain untuk berbagai jenis struktur dan salah
satunya adalah untuk struktur rangka ruang.
Penelitian ini dilakukan untuk menguji kekuatan dan pola kerusakan dari sistem
konstruksi rangka ruang berbahan bambu yang dimodifikasi untuk memaksimalkan
panjang maksimal bambu. Penelitian dilakukan dengan pembebanan manual
dengan skala penuh pada satu modul rangka ruang. Pembebanan dilakukan tiga kali.
Pengujian pertama struktur mampu menahan beban hingga 1.271,46 kilogram tanpa
mengalami kerusakan pada sistem struktur. Pengujian kedua dilakukan dengan
penambahan beban awal sebesar 500 kilogram, struktur mengalami keruntuhan
setelah beban mencapai 1.345,51 kilogram. Struktur mengalami kerusakan pada
bambu horizontal dan sambungan T-Joint. Pembebanan ketiga dilakukan dengan
perbaikan jarak sambungan T-Joint pada bambu diagonal dari 80 mm menjadi 50
mm. Struktur mampu menahan beban hingga mencapai 1.771,62 kilogram.