digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Zhafirah Ajrina
PUBLIC Rina Kania

BAB 1 Zhafirah Ajrina
PUBLIC Rina Kania

BAB 2 Zhafirah Ajrina
PUBLIC Rina Kania

BAB 3 Zhafirah Ajrina
PUBLIC Rina Kania

BAB 4 Zhafirah Ajrina
PUBLIC Rina Kania

BAB 5 Zhafirah Ajrina
PUBLIC Rina Kania

PUSTAKA Zhafirah Ajrina
PUBLIC Alice Diniarti

LAMPIRAN Zhafirah Ajrina
PUBLIC Alice Diniarti

Revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan era Internet of Things (IoT) pada saat ini juga merambat pada sistem pencahayaan berbasis LED, yaitu penggunaan jaringan nirkabel yang memungkinkan orang menjadi terhubung, mengelola, serta mengendalikan suasana pencahayaan dalam ruang dari jarak jauh melalui ponsel cerdas. Adapun tampilan pencahayaan di dalam ruang juga ditentukan oleh reflektansi spektral permukaan material dalam ruang yang bersangkutan. Dengan LED mampu-tala, dimungkinkan untuk memvariasikan temperatur warna terkorelasi (CCT) dari sumber cahaya; namun relatif tidak diketahui apakah perubahan CCT sumber juga akan mempengaruhi karakteristik pantulan spektral material. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis reflektansi spektral berbagai sampel material dalam ruang akibat variasi CCT dari sumber cahaya LED, yang diukur dengan bola integrator. Kemudian, penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan nilai CCT yang paling sesuai untuk mengukur pantulan spektral setiap sampel warna, serta menentukan sampel warna mana yang memiliki tampilan yang paling tegar ketika diterangi oleh sumber cahaya LED dengan spektrum yang berbeda-beda. Pengukuran reflektansi dilakukan dengan bola integrator rakitan sendiri berdiameter 30 cm. Bola memiliki 3 lubang, yaitu untuk sampel, sumber, dan detektor (spektroradiometer). Dalam penelitian ini, lampu sorot LED 3000K CCT digunakan untuk mengukur reflektansi setiap sampel. Pengukuran reflektansi difus material dilakukan dengan menempatkan sampel tegak lurus terhadap sumber cahaya. Nilai reflektansi spektral, ?(?)s dari sampel kemudian ditentukan dari pembacaan iradiansi spektral pada lubang detektor. Analisis dilakukan dengan menentukan prediksi reflektansi spektral melalui parameter eksitansi spektral, Me(?), di bawah iluminan standar E dan lampu LED mampu-tala Philips Hue dengan 10 variasi CCT (2000-6500 K). Distribusi daya spektral (SPD) dari sepuluh variasi CCT ditentukan dengan pengukuran langsung di ruang gelap. Sepuluh sampel warna kayu tripleks 9mm yang dicat dan sepuluh sampel warna kertas dinding dipilih untuk dianalisis. Selain itu, perbedaan kromatisitas dalam bentuk ?u'v' dihitung untuk membandingkan eksitansi spektral masing-masing sampel di bawah iluminan standar E dan di bawah kesepuluh variasi CCT LED mampu-tala. Analisis reflektansi spektral masing-masing sampel dilakukan pada rentang panjang gelombang 420-740 nm. Didapatkan 5 warna pada kedua material sampel yang memiliki perubahan ?u'v' terkecil pada CCT di bawah 5000 K; yaitu kuning, krem, merah, merah muda, dan cokelat. Selain itu, terdapat 5 warna untuk kedua kelompok sampel yang memiliki perubahan terkecil pada CCT di bawah 5500 K; yaitu biru tua, hijau tua, hijau muda, abu-abu, dan abu-abu muda. Reflektansi spektral dari kayu tripleks yang dicat dan kertas dinding-kertas dinding berwarna kuning, krem, merah, merah muda, serta cokelat dapat diukur secara akurat di bawah LED mampu-tala dengan CCT 5000 K. Sementara itu, sampel warna biru tua, hijau tua, hijau muda, abu-abu, serta abu-abu muda paling baik diukur di bawah lampu LED mampu-tala dengan CCT 5500 K. Berdasarkan plot nilai koordinat kromatisitas pada diagram CIE 1976 didapatkan perubahan nilai koordinat kromatisitas terkecil untuk kedua material yaitu berturut-turut sampel warna hijau tua dan sampel warna hijau muda jenis 3D untuk material cat dinding dan kertas dinding. Kedua warna sampel tersebut memiliki prediksi tampilan yang cenderung konsisten saat diterangi dibawah lampu-tala dengan CCT yang bervariasi. Kata kunci: Pantulan Spektral, LED, Material Dalam Ruang, Temperatur Warna Terkorelasi (CCT), Eksitansi