digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak Nur Afrizal Toya
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Nur Afrizal Toya
Terbatas  Deddi Suhendi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Nur Afrizal Toya
Terbatas  Deddi Suhendi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Nur Afrizal Toya
Terbatas  Deddi Suhendi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Nur Afrizal Toya
Terbatas  Deddi Suhendi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Nur Afrizal Toya
Terbatas  Deddi Suhendi
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Nur Afrizal Toya
Terbatas  Deddi Suhendi
» Gedung UPT Perpustakaan

Peningkatan jumlah penduduk dan ekonomi di Asia Tenggara secara masif dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan peningkatan kebutuhan energi listrik di kawasan tersebut dan diprediksi akan meningkat sebanyak dua kali lipat pada 2040. Dalam bidang energi, ASEAN berkomitmen untuk mencapai salah satu target pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dengan meningkatkan secara substantif energi terbarukan sebesar 23% dalam energi campuran sebagaimana yang diputuskan dalam ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation. Salah satu potensi energi terbarukan yang dimiliki kawasan ini adalah tenaga bayu atau angin. Beberapa negara telah merespon potensi energi bayu ini dengan membangun pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), seperti Vietnam, Filipina, dan Indonesia. Dengan demikian, kawasan Asia Tenggara telah mendapatkan pasokan energi terbarukan baru sebesar 500 MW. Dengan besarnya potensi energi bayu, maka diperlukan kebijakan strategis untuk dapat mengoptimalkan potensi energi ini agar dapat digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat, salah satu contohnya adalah dalam pemilihan lokasi pembangunan PLTB. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan lokasi potensial wilayah pembangunan PLTB di Asia Tenggara dengan metode pengintegrasian data kecepatan angin dengan beberapa parameter pendukung dari aspek geografis maupun sosial-ekonomi. Studi ini menghasilkan peta kesesuaian pembangunan turbin angin pada 3 level ketinggian, yakni kecil yang layak dikembangkan pada kawasan terluar dan terdepan, skala menengah pada kawasan dengan kepadatan penduduk sedang, serta skala besar pada kawasan suburban. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta dalam meningkatkan pasokan energi terbarukan di masa depan.