digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak_Nazri Rosian Alfandi.pdf)u
PUBLIC Deddi Suhendi

Daerah aliran sungai merupakan wilayah di atas atau lebih tinggi dari sungai yang batas topografinya menyebabkan air mengalir ke sungai yang sama. Aliran air sungai membawa partikel sedimen yang berpotensi menyebabkan pendangkalan daerah muara dan mempengaruhi kondisi salinitas air. Sedimen yang terbawa aliran sungai berasal dari proses erosi yang terjadi pada daerah aliran sungai. Perubahan tutupan lahan berpotensi memengaruhi laju ekspor sedimen ke sungai akibat dari perubahan kekasaran permukaan, tingkat infiltrasi air ke tanah, dan hubungan hidraulik terhadap daerah aliran sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh yang ditimbulkan dari perubahan tutupan lahan terhadap jumlah sediment yield yang keluar dari sistem Daerah Aliran Sungai Peusangan, Provinsi Aceh. Jumlah sediment yield dihitung dari laju erosi dan sediment delivery ratio. Laju erosi dimodelkan dengan persamaan umum kehilangan tanah yang telah diperbaiki / revised universal soil loss equation sedangkan sediment delivery ratio dihitung berdasarkan fungsi luas daerah aliran sungai. Secara umum laju erosi yang terjadi berada pada tingkat rendah dimana rata-rata laju erosi pada tahun 1995 sebesar 26,715 ton/ha/tahun, pada tahun 2005 sebesar 26,886 ton/ha/tahun, pada tahun 2015 sebesar 24,959 ton/ha/tahun dan pada tahun 2018 sebesar 26,771 ton/ha/tahun. Dengan nilai sediment delivery ratio sebesar 0,180 diperoleh jumlah sediment yield sebanyak 1.083.148,20 ton pada tahun 1995, pada tahun 2005 sebanyak 1.090.047,94 ton, pada tahun 2015 sebanyak 1.011.920,71 ton, dan pada tahun 2018 sebanyak 1.085.398,35 ton. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa perubahan tutupan lahan yang terjadi berpengaruh terhadap jumlah sediment yield yang keluar dari Daerah Aliran Sungai Peusangan.