digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penentuan lokasi untuk peletakan bangunan lepas pantai termasuk hal yang vital dalam tahapan perencanaan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam minyak dan gas bumi. Dalam tahapan perencanaan, perlu ditentukan lokasi yang layak untuk peletakan bangunan lepas pantai tersebut. Lokasi layak yang dimaksudkan adalah lokasi dengan topografi dasar laut yang relatif datar, serta bebas dan aman dari fitur dasar laut yang membahayakan. Tugas Akhir ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui kondisi dasar laut untuk dijadikan rekomendasi kelayakan lokasi peletakan bangunan lepas pantai. Data yang digunakan terdiri dari data Multibeam Echosounder (MBES) dan data Side Scan Sonar (SSS). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kesesuaian dasar laut berdasarkan parameter kelerengan (slope) dan fitur dasar laut (seabed feature).Penggabungan hasil pengolahan data MBES dan SSS menghasilkan peta batimetri dan kenampakan dasar laut. Peta tersebut akan memberikan hasil rekomendasi kelayakan lokasi peletakan bangunan lepas pantai dengan mengombinasikan dua aspek penilaian, yaitu kelerengan (slope) dan fitur dasar laut (seabed feature). Pada area penelitian, didapatkan bahwa kondisi batimetri berada pada rentang 23,23 – 44,14 m dan tergolong ke dalam kedalaman dangkal (shallow water). Area penelitian memiliki kelerengan yang didominasi oleh tingkat kemiringan datar sebanyak 61,77% dan landai sebanyak 27,88% dari keseluruhan area penelitian. Pada dasar laut area penelitian ditemukan fitur dasar laut berupa pipeline, cable, shipwreck, jack-up footprint, kaki platform, trawl scars, anchor scars, pockmark, dan sonar contact/debris. Pada area penelitian, terdapat usulan area seluas115.049,734 m2sebagai rekomendasi lokasi peletakan bangunan lepas pantai yang aman dari bahaya fitur dasar laut.