digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nurina Fhareza Elfinda Putri
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Nurina Fhareza Elfinda Putri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Nurina Fhareza Elfinda Putri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Nurina Fhareza Elfinda Putri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Nurina Fhareza Elfinda Putri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Nurina Fhareza Elfinda Putri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Nurina Fhareza Elfinda Putri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Nurina Fhareza Elfinda Putri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Nurina Fhareza Elfinda Putri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PT X merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan di Indonesia. Departemen Pengadaan di PT X mengelola sekitar 51-74% dari total pengeluaran perusahaan. Departement Pengadaan PT X dalam 1 tahun penuh dapat mengelola hingga 283 jenis pengadaan. Subdivisi Vendor Management mengelola Vendor Management 446 vendor yang memuat informasi penting dari vendor. Tercatat rata-rata 3 jumlah komplain per bulannya dari Departemen Keuangan yang tidak dapat membayarkan tagihan kepada pihak vendor. Ketidaksesuaian ini menghambat proses bisnis operasional dan juga dapat menghasilkan penalti bagi PT X apabila terdapat keterlambatan pembayaran. Saat ini belum ada asesmen risiko yang dilakukan pada operasional bisnis di Departemen Pengadaan X Langkah awal yang perlu dilakukan adalah dengan mengidentifikasi risiko pada proses pengadaan. Selanjutnya, dikembangkan Key Risk Indicator dapat digunakan untuk memprediksi perubahan paparan risiko dan dapat bermanfaat dalam beraksi secara cepat dan mengantisipasi masalah Dari hasil pemetaan proses pada aktivitas pengadaan, terdapat 15 risiko yang diidentifikasi. Dari kelima belas risiko ini, disusun 12 key risk indicators. Dari kuantifikasi nilai Key Risk Indicators, activity score untuk proses pengadaan adalah 2,67 yang mendekati 3. Hal ini perlu dilakukan tindakan korektif pada Key Risk Indicators yang ada. Pada penilitian ini, indikator yang menjadi kunci untuk dapat menurunkan nilai activity score ke golongan dapat diterima adalah employee shortage dengan nilai score 2 dan weight 3. Apabila tindakan korektif telah dilakukan pada KRI ini dan berhasil memberikan nilai score 1, maka nilai activity score akan turun ke golongan 2 yaitu dapat diterima dengan pengawasan ketat.