Kematian tertinggi di Indonesia banyak disebabkan oleh Non-Communicable Disease (NCD) hingga
mencapai 73%. Kajian pustaka dilakukan untuk menginventarisasi efek farmakologi dari tanamanan
delima (Punica granatum L.), murbei (Morus alba L.), kayu manis (Cinnamomum burmannii),
magnolia berry (Schisandra chinensis), dan jintan hitam (Nigella sativa L.) terhadap penyakit
penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Studi dilakukan menggunakan mesin pencari PubMed.
Jurnal yang termasuk ke dalam kriteria inklusi dari masing masing tanaman yaitu delima 21 jurnal,
murbei 26 jurnal, kayu manis 26 jurnal, magnolia berry 26 jurnal, dan jintan hitam 24 jurnal. Kelima
tanaman ini memiliki senyawa aktif pada masing-masing tanaman. Senyawa aktif pada delima
antara lain punikalagin dan asam galat, pada murbei adalah morusin, kuwanon, albanol, dan
mulberofuran, pada kayu manis adalah sinamaldehid, pada magnolia berry adalah skisandrin dan
gomisin, serta pada jintan hitam yaitu timokuinon. Kelima tanaman dinilai memiliki potensi
terhadap penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Delima memiliki potensi aktivitas
farmakologi terhadap diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi, murbei terhadap diabetes melitus tipe
2 dan dislipidemia, kayu manis terhadap hipertensi, magnolia berry terhadap penyakit hati
berlemak dan dislipidemia, dan jintan hitam terhadap diabetes melitus tipe 2, hipertensi, serta
dislipidemia.