digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Tita Larasati
PUBLIC yana mulyana

COVER Tita Larasati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Tita Larasati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Tita Larasati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Tita Larasati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Tita Larasati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Tita Larasati
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Penggunaan obat untuk mengatasi penyakit seperti infeksi dan kanker mengalami beberapa keterbatasan. Terjadinya resistensi dan sifat obat yang tidak selektif terhadap target menjadi sebuah permasalahan dalam bidang kesehatan. Oleh karena itu perlu dilakukan pencarian kandidat obat. Pencarian kandidat obat terutama yang berasal dari jamur laut diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian terhadap metabolit yang berasal dari laut mengalami peningkatan. Ekosistem laut memiliki kondisi habitat unik yang dapat berkontribusi dalam pembentukan metabolit sekunder. Senyawa metabolitsekunder yang diisolasi dari jamur Cladosporium sp. yang berasal dari laut memperlihatkan beragam senyawa bioaktif yang dapat digunakan sebagai sumber obat baru yang menjanjikan. Tujuan penulisan kajian pustaka ini adalah untuk mengkaji senyawa metabolit sekunder yang diproduksi oleh jamur Cladosporium sp. yang memiliki aktivitas antibakteri, antivirus, dan sitotoksik. Pencarian jurnal dilakukan melaluisitus PubMed dan ScienceDirect yang terbit maksimum 10 tahun terakhir. Terdapat delapan jurnal utama yang digunakan untuk medapatkan data terkait metabolit sekunder dan aktivitasnya. Berdasarkan penulusuranpustaka,dilaporkanterdapat39senyawametabolitsekunder yang terdiri dari golongan asam propionat, pirazin, sitrinin dan turunannya, turunan cladosporol, turunan kromon, pregnan, steroid, asam tetramat, alkaloid indol, dan dekalin dengan asam tetramat sebagai substituen. Dari 39 senyawa metabolit sekunder, terdapat tujuh senyawa yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri, 13 senyawa memiliki efek sitotoksik, 16 senyawa sebagai antivirus, serta tiga senyawa memiliki aktivitas sebagai antibakteri dan sitotoksik.