ABSTRAK Sita Nurwulan
PUBLIC yana mulyana
COVER Sita Nurwulan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Sita Nurwulan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Sita Nurwulan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Sita Nurwulan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Sita Nurwulan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Sita Nurwulan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Sita Nurwulan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Sita Nurwulan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Keracunan merupakan peristiwa terpaparnya seseorang oleh zat racun yang merupakan senyawa
yang pada dosis tertentu berbahaya bagi tubuh. Timbal merupakan logam berat yang dapat
menyebabkan keracunan. Timbal dapat menyebabkan efek neurotoksik, hipertensi, gangguan
sistem pencernaan, gangguan pertumbuhan tulang dan gigi, gangguan sistem imun, kemandulan,
dan gangguan janin. Ikan merupakan salah satu sumber nutrien yang sering dikonsumsi masyarakat
dan mampu mengakumulasi timbal di dalam jaringan tubuhnya. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kadar timbal pada ikan dan mengidentifikasi tingkat pengetahuan masyarakat
mengenai kontaminasi timbal pada ikan. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi tingkat
pengetahuan mengenai kontaminasi timbal pada ikan terhadap 300 responden yang terdiri dari 100
responden mahasiswa Sekolah Farmasi (SF) ITB, 100 responden masyarakat, dan 100 responden
ibu rumah tangga. Selain itu, analisis kadar timbal dilakukan pada enam sampel daging ikan
menggunakan Graphite Furnace Atomic Absorption Spectroscopy (GFAAS). Hasil penelitian
menunjukkan mahasiswa SF ITB memiliki tingkat pengetahuan paling tinggi dalam parameter
definisi timbal (97%), keracunan timbal (98%), kemampuan ikan dalam mengakumulasi timbal
(75%), efek keracunan timbal, dan sumber timbal. Ibu rumah tangga memiliki tingkat pengetahuan
paling tinggi mengenai pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi untuk meminimalisir efek
keracunan timbal (82%). Pengetahuan responden paling minim terhadap regulasi Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM), yaitu tentang batas cemaran timbal pada ikan dan pengolahan ikan.
Pada analisis kadar timbal terdapat tiga dari enam sampel yang memiliki kadar timbal melebihi
batas cemaran timbal (>0,2,g/kg) yang telah ditentukan pada Peraturan BPOM No. 23 tahun 2017.