Tren penggunaan tanaman obat untuk mengatasi berbagai penyakit di Indonesia cukup tinggi,
namun informasi keamanan penggunaannya belum banyak ditemukan, padahal penggunaan bahan
ini dapat bersifat sinergis atau bahkan antagonis dengan terapi standar untuk suatu penyakit. Dari
hasil penelitian sebelumnya diketahui Ocimum basilicum L., Persea americana M., Cymbopogon
citratus (DC. ex Nees) S., Kalanchoe pinnata (Lam.) P., dan Solanum melongena L. memiliki aktivitas
sebagai antihipertensi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi dan
menganalisis efek farmakologi kelima tanaman tersebut sebagai alternatif atau suportif terapi.
Kajian literatur dilakukan dengan skrining jurnal pada PubMed dan Google Scholar menggunakan
kata kunci dan kriteria inklusi tertentu dan diperoleh total 151 jurnal untuk dianalisis lebih lanjut.
Hasil studi menunjukkan bahwa kelima tanaman tersebut berpotensi untuk digunakan sebagai
terapi adjuvan misalnya Ocimum basilicum L. untuk hipertensi, diabetes melitus, infark miokard,
fibrosis hati, dan tuberkulosis; Persea americana M. untuk tuberkulosis, diare, dislipidemia,
diabetes melitus, dan gangguan hati; Cymbopogon citratus (DC. ex Nees) S. untuk dislipidemia,
tuberkulosis, hipertensi, gangguan hati, dan diabetes melitus; Kalanchoe pinnata (Lam.) P. untuk
hipertensi, gangguan hati, dan diabetes melitus; Solanum melongena L. untuk hipertensi, diabetes
melitus, gangguan hati, dan dislipidemia. Tanaman yang sudah diuji sampai tahap preklinik yakni
Ocimum basilicum L. sedangkan pada tahap klinik yakni Persea americana M., Cymbopogon citratus
(DC. ex Nees) S., Kalanchoe pinnata (Lam.) P., dan Solanum melongena L.