digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Pundarika Vidya Andika
PUBLIC Yoninur Almira

Dinamika perkembangan perkotaan diukur dengan pertumbuhan penduduk, ekonomi, dan perubahan fisik yang meningkat sangat pesat. Pertumbuhan perkotaan yang semakin pesat akan muncul fenomena postmetropolis yang artinya seiring meningkatnya pertumbuhan perkotaan maka kota akan menghadapi masalah yang lebih rumit. Salah satu dampak dari pertumbuhan kota adalah masalah lingkungan perkotaan yang terdiri dari isu lingkungan coklat yaitu berkaitan dengan sanitasi dan pelayanan, abu – abu merupakan masalah lingkungan akibat industrilisasi dan motorisasi, dan hijau merupakan masalah lingkungan akibat konsumtif yang tinggi. Setiap tujuan pembangunan perkotaan adalah menuju fase kota yang berkelanjutan yaitu mengurangi dampak buruk pada kualitas lingkungan. Fenomena postmetropolis terjadi di Kota Bekasi, dimana Kota Bekasi merupakan kota metropolitan dengan jumlah penduduk terbesar ketiga di Jawa dan fungsinya sebagai penyangga aktivitas DKI Jakarta yang memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi. Dampak dari pertumbuhan penduduk, ekonomi, dan perubahan fisik yang pesat di Kota Bekasi adalah penurunan kualitas lingkungan seperti permasalahan persampahan, kawasan kumuh, polusi air, polusi udara, dan peningkatan gas emisi CO. Pemerintah Kota Bekasi sudah melakukan kajian dalam peningkatan kualitas lingkungan perkotaan untuk menuju kota berkelanjutan tetapi masalah lingkungan di Kota Bekasi hingga sekarang belum terselesaikan. Menurut McGranahan (2001) bahwa hal tersebut dikarenakan masalah lingkungan di Kota Bekasi mengalami pergeseran beban lingkungan. Dari penjelasan tersebut dirumuskan tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi dinamika perkembangan dan masalah lingkungan perkotaan di Kota Bekasi sehingga dapat dianalisis tahap transisional masalah lingkungan. Untuk dapat menjawab tujuan penelitian yaitu dilakukan pendekatan studi kasus di Kota Bekasi, pengumpulan data yang dilakukan adalah data sekunder (survey literature dan tinjauan literature) dan menggunakan metode analisis kuantitatif dengan pendekatan deskriptif eksplanatori, spasial dengan image classification, dan uji regresi linear berganda yang terkait dengan dinamika perkembangan dalam jangka waktu 20 tahun dan masalah lingkungan Kota Bekasi dalam jangka waktu 10 tahun untuk menganalisis keterkaitan transisional antar dinamika perkembangan dengan masalah lingkungan perkotaan di Kota Bekasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa seiring peningkatan PDRB/kapita Kota Bekasi dalam 10 tahun menyebabkan penurunan permasalahan air bersih, jamban, kawasan kumuh, dan polusi udara sedangkan permasalahan yang terus meningkat adalah persampahan, pencemaran air, kebutuhan RTH, dan gas emisi CO. Beberapa masalah lingkungan di Kota Bekasi terjadi secara bersamaan seiring pertumbuhan ekonomi hal tersebut berbeda dengan konsep transisi lingkungan McGranahan yang membagi masalah lingkungan coklat, abu – abu, dan hijau ke dalam tiga fase (fase kota miskin, pra-sejahtera, dan sejahtera).