Dinamika perkembangan perkotaan diukur dengan pertumbuhan penduduk, ekonomi, dan perubahan
fisik yang meningkat sangat pesat. Pertumbuhan perkotaan yang semakin pesat akan muncul fenomena
postmetropolis yang artinya seiring meningkatnya pertumbuhan perkotaan maka kota akan
menghadapi masalah yang lebih rumit. Salah satu dampak dari pertumbuhan kota adalah masalah
lingkungan perkotaan yang terdiri dari isu lingkungan coklat yaitu berkaitan dengan sanitasi dan
pelayanan, abu – abu merupakan masalah lingkungan akibat industrilisasi dan motorisasi, dan hijau
merupakan masalah lingkungan akibat konsumtif yang tinggi. Setiap tujuan pembangunan perkotaan
adalah menuju fase kota yang berkelanjutan yaitu mengurangi dampak buruk pada kualitas lingkungan.
Fenomena postmetropolis terjadi di Kota Bekasi, dimana Kota Bekasi merupakan kota metropolitan
dengan jumlah penduduk terbesar ketiga di Jawa dan fungsinya sebagai penyangga aktivitas DKI
Jakarta yang memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi. Dampak dari pertumbuhan penduduk,
ekonomi, dan perubahan fisik yang pesat di Kota Bekasi adalah penurunan kualitas lingkungan seperti
permasalahan persampahan, kawasan kumuh, polusi air, polusi udara, dan peningkatan gas emisi CO.
Pemerintah Kota Bekasi sudah melakukan kajian dalam peningkatan kualitas lingkungan perkotaan
untuk menuju kota berkelanjutan tetapi masalah lingkungan di Kota Bekasi hingga sekarang belum
terselesaikan. Menurut McGranahan (2001) bahwa hal tersebut dikarenakan masalah lingkungan di
Kota Bekasi mengalami pergeseran beban lingkungan. Dari penjelasan tersebut dirumuskan tujuan
penelitian yaitu mengidentifikasi dinamika perkembangan dan masalah lingkungan perkotaan di Kota
Bekasi sehingga dapat dianalisis tahap transisional masalah lingkungan. Untuk dapat menjawab
tujuan penelitian yaitu dilakukan pendekatan studi kasus di Kota Bekasi, pengumpulan data yang
dilakukan adalah data sekunder (survey literature dan tinjauan literature) dan menggunakan metode
analisis kuantitatif dengan pendekatan deskriptif eksplanatori, spasial dengan image classification, dan
uji regresi linear berganda yang terkait dengan dinamika perkembangan dalam jangka waktu 20 tahun
dan masalah lingkungan Kota Bekasi dalam jangka waktu 10 tahun untuk menganalisis keterkaitan
transisional antar dinamika perkembangan dengan masalah lingkungan perkotaan di Kota Bekasi.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa seiring peningkatan PDRB/kapita Kota Bekasi dalam 10
tahun menyebabkan penurunan permasalahan air bersih, jamban, kawasan kumuh, dan polusi udara
sedangkan permasalahan yang terus meningkat adalah persampahan, pencemaran air, kebutuhan
RTH, dan gas emisi CO. Beberapa masalah lingkungan di Kota Bekasi terjadi secara bersamaan
seiring pertumbuhan ekonomi hal tersebut berbeda dengan konsep transisi lingkungan McGranahan
yang membagi masalah lingkungan coklat, abu – abu, dan hijau ke dalam tiga fase (fase kota miskin,
pra-sejahtera, dan sejahtera).