digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Galih Norma Ramadhan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Galih Norma Ramadhan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Galih Norma Ramadhan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Galih Norma Ramadhan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Galih Norma Ramadhan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Galih Norma Ramadhan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Galih Norma Ramadhan
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2021 TA PP GALIH NORMA RAMADHAN_LAMPIRAN.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2021 TA PP GALIH NORMA RAMADHAN_JURNAL.pdf?
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Desentralisasi merupakan instrumen kebijakan yang menciptakan kesempatan bagi Pemerintah Daerah untuk mengurus berbagai kewenangan dan mengelola anggaran dalam melaksanakan pelayanan publik dan program kebijakan di wilayahnya. Kebijakan desentralisasi meliputi desentralisasi administratif, desentralisasi fiskal, dan desentralisasi politik. Dengan hadirnya era desentalisasi memberi peluang bagi Pemerintah Daerah dan warga masyarakat untuk merumuskan potensi, merencanakan, dan melaksanakan serta mengontrol pengembangan wilayah di daerahnya, agar lebih tepat sasaran dan partisipatif. Meskipun demikian tentu terdapat tantangan dan hambatan yang ada di daerah, sesuai kontek pengembangan wilayah dan dinamika yang terjadi seperti faktor hadirnya pemimpin daerah yang inovatif dan juga potensi kerjasama antar daerah. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pelaksanaan kebijakan desentralisasi dalam konteks pengembangan wilayah di Kabupaten dan Kota di Indonesia, dengan studi kasus Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Identifikasi tersebut dilakukan dengan menguji berbagai variabel dan indikator terkait berbagai tipe desentralisasi dan gambaran pengembangan wilayah di Kabupaten Trenggalek. Metodologi dalam penelitian ini dibagi menjadi metode pengumpulan data dan metode analisis data. Metode pengumpulan data terdiri dari pengumpulan data primer yang dilakukan dengan wawancara dan obervasi serta data sekunder dengan studi literatur baik daring/luring. Kemudian analisis data dilakukan dengan metode analisis statistik deskriptif, analisis konten, analisis spasial, dan analisis SWOT. Hasil analisis menunjukan bahwa secara umum capaian desentralisasi di Kabupaten Trenggalek mendorong proses demokratisasi dan tata kelola pemerintahan, serta inovasi pelayanan publik dan percepatan pembangunan dengan didukung faktor kepemimpinan kepala daerah. Meskipun demikian Kabupaten Trenggalek masih kesulitan menggali potensi pendapatan daerah, meningkatkan daya saing ekonomi wilayah, dan mengakselerasi pembangunan manusia serta mengentaskan kemiskinan. Keluaran dari penelitian ini adalah rumusan indeks desentralisasi dan strategi pengembangan wilayah di Kabupaten Trenggalek berdasarkan pendekatan THIS (Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial).