digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP ADYATI PRADINI YUDISON 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2007 TA PP ADYATI PRADINI YUDISON 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP ADYATI PRADINI YUDISON 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP ADYATI PRADINI YUDISON 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP ADYATI PRADINI YUDISON 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP ADYATI PRADINI YUDISON 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

2007 TA PP ADYATI PRADINI YUDISON 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Abstrak : Sampah domestik adalah limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. Tidak semua sampah yang dihasilkan oleh masyarakat dikelola oleh P.D Kebersihan Kota Bandung, sehingga masyarakat harus mengelola sampahnya secara mandiri. Salah satu cara yang digunakan masyarakat untuk meminimasi sampah adalah dengan pembakaran terbuka. Sebanyak 28.84% masyarakat Kota Bandung membakar sampahnya secara terbuka (Widyarsana ,2006). Pembakaran terbuka dapat menyebabkan bertambahnya polutan di udara. Dua diantara gas pencemar yangdiemisikan adalah NOx dan SO2. Terdapat dua mekanisme utama dalam pembentukan NOx, yaitu fuel NOx yang diakibatkan oksidasi senyawa nitrogen organik yangterkandung dalam material yang dibakar, dan Thermal NOx yang terjadi akibat proses oksidasi senyawa nitrogen di udara dalam temperatur yang tinggi. SO2terbentuk akibat terjadinya oksidasi senyawa sulfur dalam material yang dibakar. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor emisi dari NO dan SO2 yang berasal dari pembakaran sampah secara terbuka di Kota Bandung. Tigapuluh sampel diambil secara acak dari wilayah Kota Bandung. Simulasi pembakaran terbuka dilakukan dalam insinerator modular dengan suplai udara secara kontinu. NOx dan SO2 diukur dengan prinsip electrochemical sensor, menggunakan alat toxic gasanalyzer Riken Keiki SC-90. Pengukuran emisi dilakukan dengan menggunakan tiga tipe alat yaitu untuk parameter NO, NO2, dan SO2. Untuk parameter NO2 selalu terukur dalam 0 ppm, sehingga parameter NOx diukur sebagai NO. Pengukuran emisi dilakukan secara kontinu mulai dari penyalaan api sampai material yang dibakar dianggap habis atau sulit terbakar lagi, sehingga terjadi penurunan temperatur. Baik NO dan SO2 sangat dipengaruhi oleh temperatur. Emisi NO bergantung pada lamanya waktu pembakaran dan massa komponen anorganik. SO2 secara teoritis sangat dipengaruhi oleh massa organik, namun hal itu tidak terjadi dalam penelitian ini. Faktor emisi setiap berat sampah basah untuk NO sebesar 2.85 g/kg dan untuk SO2 sebesar 8.10 g/kg.