digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Edbert Frederick Lianto
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Edbert Frederick Lianto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Edbert Frederick Lianto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB2 Edbert Frederick Lianto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB3 Edbert Frederick Lianto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB4 Edbert Frederick Lianto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB5 Edbert Frederick Lianto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Edbert Frederick Lianto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Pembakaran bahan bakar fosil menyebabkan efek rumah kaca berbahaya bagi lingkungan. Solusi dari hal tersebut adalah mengganti bahan bakar fosil dengan bahan bakar terbarukan karena pembakaran bahan bakar terbarukan menghasilkan carbon neutrality. Salah satu jenis bahan bakar terbarukan adalah bensin hijau, yang dapat diproduksi melalui proses pirolisis sabun basa logam dari asam oleat dan logam hidroksida. Puspawiningtiyas (2020), menggunakan logam seng (Zn), magnesium (Mg), dan kalsium (Ca) dengan rumus kimia Zn(OOC(C18H34O2))2.?Ca(OH)2.(1??)Mg(OH)2, memperoleh data fraksi hidrokarbon produk cair pada rentang panjang karbon C7-C19. Target produk cair yang diinginkan adalah dominan fraksi hidrokarbon bensin pada rentang fraksi ringan C7-C11. Data yang dimiliki belum bisa secara langsung menjelaskan bagaimana hubungan antara komposisi logam-logam hidroksida dan produk cair pirolisis sabun basa logam. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba menerapkan metode analisis komponen utama (PCA) yang dapat menganalisis data secara matematis untuk mengetahui korelasi antar data yang beragam atau bervariasi. Berdasarkan hasil penelitian, model PCA yang dibuat dapat menentukan keterkaitan nilai komposisi logam terhadap perolehan produk cair, tetapi hanya pada variabel yang ekstrem berpengaruh terhadap keseluruhan data. Selebihnya, model ini juga dapat mengetahui variabel yang memang penting, menunjukkan peta persebaran data, dan membantu mengolah data yang beragam. Akan tetapi, model ini hanya dapat menganalisis data secara matematis sehingga perlu melakukan analisis lebih lanjut apabila ingin mengetahui hasil secara kualitatif seperti terkait mekanisme reaksi kimia.