digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Chenchen
PUBLIC Irwan Sofiyan

Studi gemorfologi merupakan salah satu metode yang umum dan selalu digunakan dalam eksplorasi sumber daya alam, salah satunya pada eksplorasi awal panas bumi. Pada aplikasinya, kebanyakan studi geomorfologi belum optimal digunakan atau masih sangat sederhana penggunakannya, terutama di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan analisis metode geomorfologi dalam eksplorasi panas bumi yang umumnya tidak dilakukan orang secara detail, sehingga lewat penelitian ini metode geomorfologi dapat menjadi metode yang powerful, bermanfaat dan komprehensif. Area yang digunakan dalam penelitian ini berada di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, terletak pada dataran tinggi pegunungan Bukit Barisan. Memiliki relief tanah yang didominasi daerah perbukitan dengan kemiringan lahan cukup tajam dan curam (diatas 20°), terutama pada daerah yang berada di jalur pegunungan Bukit Barisan. Pada daerah ini terdapat Gunung Kaba yang menjadi area fokus penelitian, merupakan gunung api aktif yang mempunyai morfologi berupa kawah dan kerucut gunung api. Gunung Kaba juga terletak di sepanjang Sesar Besar Sumatra. Metode yang digunakan dalam studi geomorfologi daerah Kepahiang ini adalah analisis terhadap Peta Topografi yang digunakan untuk klasifikasi kerapatan dan pola kontur, serta untuk mendeliniasi fitur-fitur yang umumnya ada pada daerah panas bumi seperti sesar, Kerucut Gunung Api, dan kawah. Analisis lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kemiringan lereng menggunakan Peta Kemiringan Lereng, analisis tipe aliran sungai menggunakan Peta RBI Aliran Sungai dan kemudian mendeliniasi fitur-fitur yang dibutuhkan dalam eksplorasi panas bumi, lalu analisis pembagian unit geomorfologi daerah penelitian menggunakan Peta Unit Geomorfologi Area Kepahiang. Hasil peta-peta tersebut kemudian diintegrasikan sehingga didapat daerah dengan deliniasi fitur-fitur penting dari sesar, kawah, kontak litologi, serta kerucut-kerucut Gunung Api yang bisa berupa Kerucut Gunung Api Parasiter. Hasil tersebut kemudian dilakukan diimplikasikan terhadap suatu sistem panas bumi vulkanik hidrotermal dengan cara dilakukan validasi oleh data serta analisis metode geologi, geokimia dan geofisika yang telah dilakukan oleh Badan Geologi pada tahun 2010-2013, serta menggunakan hasil Studi Vulkanostratigrafi telah dilakukan oleh peneliti sebagai analisis tambahan terkait suatu sistem panas bumi. Hasil akhir dari penelitian ini berupa katalog dari karakteristik geomorfologi area Kepahiang yang merupakan Sistem Panas Bumi Vulkanik Hidrotermal, diharapkan dapat menjadi acuan dan berguna untuk perkembangan metode geomorfologi terutama dalam eksplorasi panas bumi.