digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Soekarno.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

ABSTRAK: Lalu apa hubungannya nasihat Prof. Klopper kepada nasionalis muda itu dengan tema kali ini? Selain kenyataan bahwa Soekarno pernah belajar di kampus ini (tentu saja waktu itu belum menjadi ITB), pelajaran yang dapat ditarik adalah pandangan liberal lingkungan yang memberikan kesempatan kepada seseorang untuk mengembara di padang perburuan ideologi, tanpa harus mengorbankan tugas akademiknya. Tetapi apakah kejadian-kejadian itu merupakan kasus yang mencuat ataukah hukum umum penyelenggaraan pendidikan? Yang terakhir itu barangkali merupakan jawaban yang dapat diterima, seperti yang dikemukakan Prof. Posthumus (lihat Subechi Astrawinata, 1987) pada tahun 1948 di depan sidang Senat Guru Besar TH. Di situ dikemukakan konsep kota Universitas Bandung (bukan universitas kota Kabupaten) bersamaan dengan tekad semenjak awal mendirikan pendidikan tinggi yang bertaraf internasional, namun mengangkat dan bersumber kekuatan lokal. Universitas harus menjadi pusat pengecambahan pemikiran intelektual dan membuat Kotanya semarak, hidup sebagai polisnya Yunani kuno. Pikiran yang mengecambah di kota itu tumbuh subur dan mengimbas perilaku berpikir warganya menerobos batasan kala-warsa dan bentang alam.