ABSTRAK Ani Siti Wiryani
PUBLIC Latifa Noor PUSTAKA Ani Siti Wiryani
PUBLIC Latifa Noor
COVER Ani Siti Wiryani
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB1 Ani Siti Wiryani
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB2 Ani Siti Wiryani
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB3 Ani Siti Wiryani
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB4 Ani Siti Wiryani
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
BAB5 Ani Siti Wiryani
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Terbatas  Latifa Noor
» Embargo
Limbah zat warna hasil industri tekstil menjadi kontributor terbesar pada cemaran limbah cair. Limbah zat warna menjadi sangat berbahaya bagi lingkungan karena sifatnya yang sangat beracun, sulit didegradasi secara alami, serta sangat berbahaya bagi ekosistem lingkungan. Berbagai cara telah dikembangkan untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah penggunaan teknologi membran. Teknologi membran menjadi hal yang menarik untuk diteliti karena memiliki beberapa keunggulan, di antaranya dapat berlangsung pada kondisi tunak, skalanya mudah diperbesar, serta konsumsi energinya yang rendah.
Poliviniliden fluorida (PVDF) merupakan material pembentuk membran yang baik karena memiliki kekuatan mekanik tinggi, tidak mudah teroksidasi, dan mampu dioperasikan pada suhu tinggi. Namun, PVDF bersifat sangat hidrofobik, sehingga kurang baik dalam menyaring zat warna. Oleh karena itu, penambahan kitosan (CS) diharapkan mampu meningkatkan sifat hidrofilisitas membran sehingga permeabilitas dan selektivitas membran terhadap zat warna juga meningkat. Penelitian sebelumnya melaporkan modifikasi membran PVDF melalui surface modification dengan cara melapisi permukaan membran dengan CS. Modifikasi dengan cara ini memiliki kelemahan, yaitu permeabilitas membran terhadap air yang terus berkurang secara signifikan dengan bertambahnya jumlah konsentrasi CS pada permukaan membran.
Pada penelitian ini, PVDF dengan CS dicampurkan dengan cara mixed matrix membrane. Membran PVDF/CS dibuat dengan mencampurkannya ke dalam N,N- dimetilasetamida (DMAc) sebagai pelarut dan polietilena glikol (PEG) sebagai porogen. Campuran keempat komponen tersebut membentuk larutan cetak (dope) yang kemudian dicetak di atas pelat kaca dan dimasukkan ke dalam air sebagai koagulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modifikasi membran PVDF 18% dengan penambahan CS 1-2,5% melalui metode inversi fasa. Analisis keberadaan CS dalam membrane PVDF/CS dilakukan dengan
menggunakan spektroskopi ATR-FTIR (Attenuated Total Reflection – Fourier Transform Infrared), sifat hidrofilisitas dengan uji sudut kontak dengan air pada permukaan membran, porositas membran dengan metode gravimetrik, pori-pori terbesar membran dengan metode bubble-point, sifat mekanik dengan uji tarik, permeabilitas membran dengan fluks dan selektivitas membrane dengan rejeksi membran terhadap zat warna Methylene Blue (MB) dan Reactive Yellow 145 (RY145).
Hasil penelitian menunjukkan membran PVDF/CS berhasil disintesis melalui metode inversi fasa. Hasil analisis dengan ATR-FTIR menunjukkan keberadaan CS dalam membran karena terdapat puncak pada 3450 cm-1 dan 1655 cm- 1 yang menandakan adanya gugus amina primer (-NH2) dan karbonil (C=O). Nilai hidrofilisitas, porositas, dan jari-jari pori terbesar meningkat seiring dengan bertambahnya konsentrasi CS. Hasil pengujian sifat mekanik membran menunjukkan nilai kuat tarik saat putus cenderung menurun dengan bertambahnya konsentrasi CS, sedangkan nilai regangan saat putus meningkat seiring bertambahnya CS. Kinerja filtrasi membran PVDF/CS terhadap zat warna RY145 dan MB menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan membran PVDF murni. Nilai rejeksi dan fluks membran cenderung lebih tinggi untuk zat warna RY145 dibandingkan MB. Kinerja filtrasi paling optimal diperoleh pada penggunaan membran PVDF/CS 18/1,5, yaitu nilai rejeksi sebesar 79,53% dan fluks 10,50 L/m2.jam untuk MB, serta nilai rejeksi sebesar 93,84% dan fluks 9,94 L/m2.jam untuk RY145. Hasil uji resistensi fouling membran yang dinyatakan dengan FRR (Flux Recovery Ratio), menujukkan PVDF/CS 18/1,5 memiliki nilai FRR 71,35% untuk MB dan 67,08% untuk RY145. Berdasarkan sifat fisik dan kinerja membran, membran PVDF/CS berpotensi untuk aplikasi mikrofiltrasi zat warna. Komposisi optimal diperoleh pada PVDF/CS 18/1,5.