digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fatima Nur Misana
PUBLIC yana mulyana

Pemakaian obat yang tidak tepat dapat menyebabkan kegagalan terapi. Hal ini disebabkan pemahaman masyarakat yang minim terkait informasi obat. Oleh karena peningkatan pengetahuan masyarakat tentang informasi obat perlu ditingkatkan. Namun, banyak permasalahan dalam pemberian informasi obat, salah satunya adalah bahasa yang digunakan dalam informasi obat itu sendiri. Terkadang bahasa yang digunakan terlalu ilmiah atau tidak objektif sehingga dapat membingungkan yang membacanya. Untuk mengatasi itu, diperlukan inovasi dalam pemberian informasi obat yang dapat memberikan informasi obat secara objektif dan dapat dimengerti oleh penerimanya. Menurut hasil studi pendahuluan, parasetamol dan kombinasinya menduduki peringkat teratas obat yang paling sering digunakan oleh karyawan Fakultas/Sekolah ITB. Obat ini dapat digunakan tanpa resep dokter karena merupakan obat OTC (Over The Counter). Namun penggunaannya yang bebas justru menimbulkan kekhawatiran karena besar risiko terjadinya penyalahgunaan. Oleh karena itu perlu dibuat informasi obat yang membahas tentang parasetamol untuk mengurangi risiko itu. Penelitian dilakukan secara observasional dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat konkuren pada karyawan Fakultas/Sekolah Institut Teknologi Bandung dari 12 Fakultas/Sekolah. Dari penelitian ini, sebanyak 62 karyawan mengikuti penelitian hingga tahap akhir. Terdapat peningkatan di beberapa parameter pemahaman subjek obat yaitu: “Cara Kerja Obat”, “Indikasi”, “Dosis dan Aturan Pakai”, “Interaksi Obat”, “Kontraindikasi”, dan “Penyimpanan”walaupun kenaikan yang signifikan hanya terlihat di parameter “Cara Kerja Obat”. Berdasarkan penelitian ini dapat dilihat bahwa penambahan ilustrasi dapat meningkatkan pemahaman subjek percobaan terhadap informasi obat.