Telah dilakukan evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien diabetes melitus
(DM) tipe 2 di unit rawat inap salah satu rumah sakit swasta di Bandung. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien DM tipe 2 di
unit rawat inap salah satu rumah sakit swasta di Bandung pada periode September hingga
Desember 2013. Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan deskriptif evaluatif
yang dilakukan secara retrospektif dengan pengumpulan data obat-obat antihipertensi serta
obat-obat antidiabetikum yang tersedia di Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS), lalu
dilanjutkan dengan pengumpulan data rekam medik pasien. Jumlah pasien DM tipe 2 yang
dievaluasi adalah 67 orang. Sebagian besar pasien keluar dari rumah sakit dengan kondisi
perbaikan (89,55%) dan memberikan respon positif terhadap obat antihipertensi yang
diberikan (77,61%). Sebanyak 58,21% pasien menggunakan kombinasi obat antihipertensi
(kombinasi golongan ARB dan diuretik paling banyak digunakan) dan sebanyak 41,79%
pasien menggunakan obat antihipertensi tunggal (golongan ARB yang paling banyak
digunakan). Terdapat penggunaan kombinasi antihipertensi yang tidak tepat yaitu
kombinasi yang tidak menggunakan ACEI atau ARB dalam kombinasinya (23,08%), dosis
subterapeutik (8,96%), potensi interaksi mayor (13,43%), dan potensi interaksi moderat
(25,37%). Berdasarkan hasil penelitian, secara umum penggunaan obat antihipertensi pada
pasien DM tipe 2 di rumah sakit tersebut sudah tepat. Namun, masih terdapat kombinasi
penggunaan obat antihipertensi yang tidak tepat, ketidaksesuaian dosis, dan potensi
terjadinya interaksi obat.