digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Politeknik Manufaktur Bandung adalah instansi di lingkungan pemerintah berbentuk BLU (Badan Layanan Umum). Dalam melakukan kegiatannya, BLU didasarkan pada prinsip efisien dan produktivitas. Salah satu hal pokok yang menjadi ukuran diberikannya status BLU kepada POLMAN adalah Besaran Penerimaan Bukan Pajak (PNBP). PNBP POLMAN sendiri terdiri dari SPP (UKT) dan Kerjasama (P2KR/Produksi-Pelatihan-Konsultasi-Rekayasa). Realisasi target kerjasama yang ditargetkan oleh Kementrian Keuangan kepada POLMAN belum dapat terealisasikan 100%. Rendahnya realisasi kerjasama dibandingkan SPP menunjukan adanya penyebab khusus rendahnya performa kerjasama. Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya pengamatan dan pengawasan langsung pada proyek untuk mengetahui kondisi nyata yang terjadi dan perbaikan apa yang dapat diberikan. Pengamatan dterhadap proyek Dies NTC dimulai dengan melakukan eksplorasi business issue menggunakan Cause Effect Diagram dan wawancara dengan pihak produksi Polman. Kemudian dilakukan obsesrvasi selama proyek berlangsung untuk mengidentifikasi kondisi proyek menggunakan Critical Path Method dalam mengukur ketepatan waktu proyek. Setelah itu dilakukan perancangan form checklist audit mengacu pada 10 knowledge area dan ISO 9001-2015. Form Checklist kemudian diisi oleh tiga orang expert dari pihak produksi Polman. Expert tersebut bertugas menilai seberapa penting masing-masing pernyataan pada form menggunakan skala likerts 1-6 dan mengisi form tersebut sehingga didapatkan temuantemuan pada proyek. Berdasarkan form checklist audit pada proyek NTC, didapat 12 temuan. Dari analisis tersebut ditemukan akar masalah mengenai pengawasan proyek yang kurang baik, sehingga masih banyak temuan yang tidak sesuai. Penelitian ini membuktikan bahwa masih terdapat kekurangan pada produksi Polman yang menyebabkan rendahnya realisasi terget kerjasama. Diperlukan perbaikan dengan membentuk team khusus untuk melakukan Internal Audit dalam skala masing-masing proyek. Pengawasan dan pengendalian dalam skala yang lebih kecil dapat memastikan proyek berjalan dengan baik, sehingga temuan-temuan pada proyek dapat direvisi.