digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2016 TA PP RAIHAN MAUDUDI ISMAIL SIDIK 1.pdf)u
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan

Carbon Capture Storage (CCS) merupakan salah satu solusi untuk mengurangi emisi gas karbon dioksida (CO2) yang dapat menimbulkan Green House Effect. Carbon Capture Storage terdiri dari proses menangkap, mengalirkan dan menyimpan gas CO2 ke dalam formasi batuan bawah permukaan. Proses ini harus dilakukan dengan aman, dimulai dari pengumpulan gas CO2 sampai setelah proses penyimpanan selama mungkin. Untuk itu, agar proses CCS dapat berlangsung dengan aman, terlebih dahulu harus dilakukan studi untuk mengetahui ketidakpastian teknis dan kemungkinan yang akan terjadi. Lapangan X merupakan perintis Carbon Capture Storage di Indonesia yang telah dilakukan berbagai kajian. Studi ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas daya tampung lapangan X untuk diinjeksikan gas CO2 dengan aman tanpa menyebabkan terjadi rekahan dan tidak bocor melalui patahan. Berdasarkan data Leak Of Test (LOT), gradien tekanan rekah dapat diperkirakan dan digunakan sebagai batas aman untuk menginjeksi. Dalam studi ini dilakukan dua skenario operasional injeksi yang berbeda, yaitu injeksi dengan injection rate konstan dan injeksi dengan BHP konstan untuk memprediksikan kapasitas penyimpanan gas CO2. Pada kasus injection rate konstan, gas CO2 dimasukan ke lubang sumur dengan injection rate konstan pada tiap sumur dengan rate 30 ton per hari (570 MSCFD) dan kelipatanya (1140, 1710, 3420, 4560, 5700, 6840 MSCFD) dan untuk kasus injeksi dengan menjaga bottom hole pressure konstan, nilai BHP berasal dari nilai tekanan rekah pada kedalaman tersebut dikurangi dengan 150 psi untuk menjaga reservoir agar aman dari terjadinya perekahan. Analisis jumlah sumur optimum telah dilakukan dan diperoleh delapan sumur pada lapangan ini. Simulasi dilakukan dengan melibatkan parameter geomekanika (Rock Density, Poisson’s Ratio, Modulus Young, dan Biot’s Constant) dan menggunakan simulator konvensional. Mekanisme penyimpanan yang dipakai pada studi ini antara lain Solubility Traping dan Residual Trapping. Hasil dari simulasi menunjukan injection rate paling aman yaitu 3420 MSCFD dengan jumlah CO2 sebanyak 5.5 juta ton selama sepuluh tahun injeksi. Tidak terjadi rekahan pada reservoir dan gas CO2 tidak mencapai fault selama 20 tahun. Dengan melakukan injeksi pada bottom hole pressure konstan, sebanyak 9.9 juta ton gas CO2 dapat diinjeksikan selama sepuluh tahun tanpa terjadi perekahan. Namun gas CO2 menyentuh patahan pada tahun ke dua puluh.