digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PH Stasiun Pengumpul memiliki 5 pompa injeksi air (WIP) dengan mode operasi minimal 4 pompa harus dijalankan dan 1 di-standby-kan untuk keperluan operasi. Seiring berjalannya waktu, performa dari pompa semakin berkurang. Inspeksi yang dilakukan menunjukkan beberapa peningkatan vibrasi pada beberapa pompa. Selain itu, kejadian pompa mati terjadi beberapa kali disebabkan oleh water surge. Pada saat lebih dari 1 pompa mati, baik yang dikarenakan perbaikan terencana maupun mati tidak terencana, potensi kehilangan kesempatan produksi (Loss Production Opportunity/LPO) terjadi, karena PH Stasiun Pengumpul telah dinyatakan sebagai Stasiun Pengumpul yang patuh dengan Standar Kinerja Lingkungan (EPS) yaitu sebagai fasilitas yang Zero Water Discharge (ZEWADI), dimana air terproduksi harus diinjeksikan kembali kedalam sumur injeksi setelah proses pemisahan air dan minyak telah dilakukan. Studi tentang kegagalan beroperasinya pompa injeksi air terungkap bahwa adanya kombinasi antara struktur pompa yang "lemah" dan keberadaan water hammer kekuatan terutama dalam hisap pompa dan pelepasannya telah menciptakan lingkungan yang sempurna untuk pergerakan relatif (misalignment) antara pompa dan penggeraknya. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mengembangkan teknik atau metode untuk mengatasi masalah lingkungan dan operasi yang terkait dengan pompa injeksi air di Stasiun Pengumpul PH dengan membuat beberapa alternatif untuk menyelesaikan masalah pada pompa injeksi air (WIP) dengan meningkatkan kehandalan pompa tersebut. Mengingat dengan akan berakhirnya Product Sharing Contract (PSC) Blok Rokan yang dikelola oleh PT. ABC dalam dekat, maka diperlukan metode pembuat keputusan yang sederhana, mudah dan cepat untuk mengelola berbagai macam atribut yang dijadikan faktor-faktor dalam membuat keputusan. Menggunakan kombinasi Kepner Tregoe (KT) untuk Penilaian Situasi dan menemukan akar masalah berdasarkan faktafakta yang ada. Alternatif pemilihan dianalisis dengan menggunakan Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART). Analisa dan penerapan metode Kepner Tregoe (KT) dan SMART akan dilakukan dengan diskusi kelompok yang terdisi dari berbagai disiplin dan ahli dibidangnya (Subject Matter Expert/SME). Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART) cocok untuk digunakan sebagai analisa pembuat keputusan dalam waktu yang singkat, sehingga alternative terbaik dapat dipilih secara cepat sesuai dengan kebutuhan operasi saat ini. Alternatif yang diusulkan adalah Analisis Tegangan Pipa (PSA) dan Perbaikan Kekakuan pada Pompa Injeksi Air (WIP).