digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Memasuki awal tahun 2020 dunia dikejutkan dengan keadaan mencekam yaitu menyebarnya virus Covid-19 yang berasal dari Wuhan, Tiongkok. Covid 19 atau yang biasa kita sebut virus Corona merupakan virus yang memiliki tingkat penyebaran yang cukup tinggi dan tidak bisa dianggap sepele. Semenjak bulan Maret 2020 berbagai negara diseluruh dunia menutup pintu gerbang kedatangan mereka dan sangat membatasi orang-orang yang ingin berpergian. Dengan kondisi pandemi, keadaan di berbagai sektor bisnis pun memburuk yang diakibatkan oleh melambatnya siklus ekonomi, menurunnya daya beli, dan ketakutan masyarakat akan situasi. Hal ini tentu berdampak cukup besar bagi maskapai penerbangan di ASEAN. Industri penerbangan merupakan salah satu industri yang terpukul cukup hebat. Salah satu penyebab penurunan permintaan terbesar ialah diakibatkan oleh orangorang yang takut untuk pergi berlibur dikarenakan faktor-faktor seperti; takut tertular, persyaratan dokumen yang menyulitkan, dan ketidakpastian keadaan. ASEAN sebagai salah satu wilayah yang sangat bergantung pada industri pariwisata tentu perlu mencari cara untuk mengembalikan permintaan. Ketakutan penumpang akan keselamatan mereka di saat menggunakan layanan maskapai merupakan hal yang perlu untuk dicari solusinya, ditambah lagi maskapai penerbangan ASEAN juga perlu untuk membentuk program-program yang berkenaan dengan strategi program pemasaran agar kedepannya maskapai-maskapai ini bisa bertahan, bahkan setelah situasi pandemi usai. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memberikan usulan program strategi pemasaran kesehatan dan keselamatan untuk industri maskapai penerbangan ASEAN setelah wabah Covid-19.