Memasuki awal tahun 2020 dunia dikejutkan dengan keadaan mencekam yaitu menyebarnya virus
Covid-19 yang berasal dari Wuhan, Tiongkok. Covid 19 atau yang biasa kita sebut virus Corona
merupakan virus yang memiliki tingkat penyebaran yang cukup tinggi dan tidak bisa dianggap sepele.
Semenjak bulan Maret 2020 berbagai negara diseluruh dunia menutup pintu gerbang kedatangan
mereka dan sangat membatasi orang-orang yang ingin berpergian. Dengan kondisi pandemi, keadaan
di berbagai sektor bisnis pun memburuk yang diakibatkan oleh melambatnya siklus ekonomi,
menurunnya daya beli, dan ketakutan masyarakat akan situasi. Hal ini tentu berdampak cukup besar
bagi maskapai penerbangan di ASEAN. Industri penerbangan merupakan salah satu industri yang
terpukul cukup hebat. Salah satu penyebab penurunan permintaan terbesar ialah diakibatkan oleh orangorang
yang takut untuk pergi berlibur dikarenakan faktor-faktor seperti; takut tertular, persyaratan
dokumen yang menyulitkan, dan ketidakpastian keadaan. ASEAN sebagai salah satu wilayah yang
sangat bergantung pada industri pariwisata tentu perlu mencari cara untuk mengembalikan permintaan.
Ketakutan penumpang akan keselamatan mereka di saat menggunakan layanan maskapai merupakan
hal yang perlu untuk dicari solusinya, ditambah lagi maskapai penerbangan ASEAN juga perlu untuk
membentuk program-program yang berkenaan dengan strategi program pemasaran agar kedepannya
maskapai-maskapai ini bisa bertahan, bahkan setelah situasi pandemi usai. Oleh karena itu penelitian
ini bertujuan untuk memberikan usulan program strategi pemasaran kesehatan dan keselamatan untuk
industri maskapai penerbangan ASEAN setelah wabah Covid-19.