digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Isti Kamahsari
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Isti Kamahsari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Isti Kamahsari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Isti Kamahsari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Isti Kamahsari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Isti Kamahsari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Isti Kamahsari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Isti Kamahsari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Isti Kamahsari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Vanili (Vanilla planifolia Andrews) merupakan tanaman tropis perkebunan yang memiliki banyak kegunaan dan nilai ekonomi yang cukup tinggi. Indonesia menempati urutan kedua dalam pengekspor dan produksi vanili terbesar di dunia. Tahun 2017 Indonesia dapat memproduksi vanili sekitar 2.402 ton. Vanili kering memiliki nilai jual yang jauh lebih tinggi dan mutu yang lebih baik dibandingkan dengan vanili segar. Proses pengeringan merupakan tahap yang sangat menentukan mutu vanili kering. Petani rata-rata masih melakukan pengeringan dengan cara tradisional yang masih bergantung terhadap kondisi cuaca, sehingga membutuhkan waktu pengeringan yang lama dan mutu yang sulit distandardisasi. Telah dilakukan penelitian pengeringan vanili menggunakan alat pengering sederhana dengan lampu pijar dan sirkulasi udara di Jatinangor selama 2 bulan dengan tujuan untuk menentukan alat dan kondisi pengeringan yang optimal. Vanili 9 bulan dikeringkan dengan alat pengering selama 24 jam yang diulang sebanyak 3 kali. Eksperimen dilakukan dengan desain eksperimen one-variable-at-a-time (OVAT), dengan variabel yang diuji yaitu voltase kipas (4V, 6V, dan 8V) dan kapasitas beban pengeringan (1 tray, 2 tray, dan 3 tray). Hasil penelitian menunjukkan vanili yang dikeringkan dengan voltase kipas 6V dan kapasitas beban 3 tray memiliki nilai SEC sebesar 3,682 kWh/kg, nilai efisiensi energi sebesar 0,94%, nilai difusivitas efektif sebesar 6,7616 x 10-12 m2/s dan nilai energi aktivasi sebesar 25,75 Watt/kg. Kadar vanillin dan kadar abu setelah pengeringan adalah 4,225% dan 2,14%. Model matematika yang sesuai dengan pengeringan vanili diperoleh model Wang & Singh. Sehingga alat pengering yang paling optimal adalah pengering dengan voltase kipas 6V dan kapasitas beban pengeringan 3 tray.