digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Bill Hikmah
PUBLIC yana mulyana

COVER Bill Hikmah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Bill Hikmah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Bill Hikmah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Bill Hikmah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Bill Hikmah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Bill Hikmah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Bill Hikmah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Bill Hikmah
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Perkembangan senyawa baru yang potensialsebagai bahan tambahan pangan saat inisangat pesat. Namun senyawa senyawa tersebut harus aman untuk dikonsumsi dan tidak menstilumlasi aktivitas biologi di dalam tubuh. Menghadapi fakta tersebut, diperlukan suatu metode uji cepat yang dapat digunakan untuk memprediksi keamanan bahan tambahan pangan. Salah satu metode evaluasi keamanan yang dapat dikembangkan adalah dengan mempelajari interaksi antara senyawa bahan tambahan pangan dengan reseptor yang terdapat di dalam tubuh. Reseptor serotonin merupakan salah satu reseptor penting di dalam tubuh, yang berperan aktif dalam berbagai fungsi fisiologis tubuh, seperti pada kardiovaskular dan gastrointestinal. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan metode in silico melalui simulasi docking dan dinamika molekul pada senyawa? senyawa bahan tambahan pangan (perisa, antioksidan, pemanis, pengawet, dan pewarna) terhadap reseptor 5?HT2B, (PDB ID: 5TVN) dengan menggunakan pembanding berupa senyawa? senyawa obat yang telah diketahui afinitas dan efektivitasnya terhadap reseptor tersebut. Hasil dari simulasi docking diurutkan dan dikelompokan, lalu dipilih 5 senyawa bahan tambahan pangan urutan teratas dari masing?masing kategori sebagai sampel dalam simulasi dinamika molekul. Evaluasi kestabilan interaksi bahan tambahan pangan terhadap reseptor dilakukan menggunakan simulasi dinamika molekul. Secara keseluruhan, 18 senyawa diprediksi berpotensi aman, sedangkan tujuh senyawa lainnya diprediksi berpotensi tidak aman. Metode evaluasi keamanan bahan tambahan pangan ini divalidasi menggunakan data dari Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA).