digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Birta Nino Tanayo
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Birta Nino Tanayo
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Birta Nino Tanayo
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Birta Nino Tanayo
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Birta Nino Tanayo
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Birta Nino Tanayo
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Birta Nino Tanayo
PUBLIC Yoninur Almira

PUSTAKA Birta Nino Tanayo
PUBLIC Yoninur Almira


COVID-19 mengakibatkan adanya batasan untuk melakukan interaksi fisik karena dapat meningkatkan risiko penularan virus. Adanya berbagai macam peraturan yang diberlakukan oleh pemerintah serta adanya risiko atau kekhawatiran yang muncul pada masyarakat menyebabkan perubahan drastis pada rutinitas harian. Rutinitas lama seperti pergi ke kantor dan belanja pada toko digantikan oleh telecommuting dan belanja online. Perubahan pada cara pemenuhan aktivitas tersebut memiliki pengaruh pada perilaku perjalanan yang ditempuh oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh batasan-batasan dan risikop terkait COVID-19 terhadap perilaku perjalanan masyarakat, bagaimana perubahan yang terjadi pada perilaku perjalanan sebelum dan saat pandemi COVID-19, serta apakah perubahan tersebut tetap bertahan saat peraturan mulai longgar. Survei secara online dilakukan pada penduduk di Kota Semarang. Dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling akan dianalisis bagaimana pengaruh variabel eksogen terkait COVID-19 terhadap variabel endogen yakni perilaku perjalanan yang konstruk tersebut tersusun dari indikator-indikator. Hasil analisis menunjukkan bahwa adanya batasan aktivitas dari pemerintah dan persepsi risiko mempengaruhi perilaku perjalanan. Secara keseluruhan terdapat penurunan mobilitas pada penerapan PKM jilid 1- 2 yang tergantikan dengan meningkatnya aktivitas online sebagai bentuk pemenuhan aktivitas. Penggunaan transportasi umum didominasi oleh kendaraan pribadi sebelum COVID-19, dan setelah muncul pandemi penggunaan transportasi umum semakin mengalami penurunan. Penggunaan sepeda di Kota Semarang mengalami peningkatan pada masa pandemic khususnya untuk aktivitas olahraga. Pada penerapan PKM jilid 3-5 ketika peraturan sudah mulai longgar, mobilitas yang sebelumnya menurun kembali mengalami peningkatan ke arah normal seperti sebelum COVID-19.