ABSTRAK Birta Nino Tanayo
PUBLIC Yoninur Almira BAB 1 Birta Nino Tanayo
PUBLIC Yoninur Almira BAB 2 Birta Nino Tanayo
PUBLIC Yoninur Almira BAB 3 Birta Nino Tanayo
PUBLIC Yoninur Almira BAB 4 Birta Nino Tanayo
PUBLIC Yoninur Almira BAB 5 Birta Nino Tanayo
PUBLIC Yoninur Almira BAB 6 Birta Nino Tanayo
PUBLIC Yoninur Almira PUSTAKA Birta Nino Tanayo
PUBLIC Yoninur Almira 2021 TS PP BIRTA NINO TANAYO_LAMPIRAN.pdf)u
PUBLIC Yoninur Almira
COVID-19 mengakibatkan adanya batasan untuk melakukan interaksi fisik karena dapat
meningkatkan risiko penularan virus. Adanya berbagai macam peraturan yang
diberlakukan oleh pemerintah serta adanya risiko atau kekhawatiran yang muncul pada
masyarakat menyebabkan perubahan drastis pada rutinitas harian. Rutinitas lama seperti
pergi ke kantor dan belanja pada toko digantikan oleh telecommuting dan belanja online.
Perubahan pada cara pemenuhan aktivitas tersebut memiliki pengaruh pada perilaku
perjalanan yang ditempuh oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
pengaruh batasan-batasan dan risikop terkait COVID-19 terhadap perilaku perjalanan
masyarakat, bagaimana perubahan yang terjadi pada perilaku perjalanan sebelum dan saat
pandemi COVID-19, serta apakah perubahan tersebut tetap bertahan saat peraturan mulai
longgar. Survei secara online dilakukan pada penduduk di Kota Semarang. Dengan
menggunakan metode Structural Equation Modelling akan dianalisis bagaimana pengaruh
variabel eksogen terkait COVID-19 terhadap variabel endogen yakni perilaku perjalanan
yang konstruk tersebut tersusun dari indikator-indikator. Hasil analisis menunjukkan
bahwa adanya batasan aktivitas dari pemerintah dan persepsi risiko mempengaruhi perilaku
perjalanan. Secara keseluruhan terdapat penurunan mobilitas pada penerapan PKM jilid 1-
2 yang tergantikan dengan meningkatnya aktivitas online sebagai bentuk pemenuhan
aktivitas. Penggunaan transportasi umum didominasi oleh kendaraan pribadi sebelum
COVID-19, dan setelah muncul pandemi penggunaan transportasi umum semakin
mengalami penurunan. Penggunaan sepeda di Kota Semarang mengalami peningkatan
pada masa pandemic khususnya untuk aktivitas olahraga. Pada penerapan PKM jilid 3-5
ketika peraturan sudah mulai longgar, mobilitas yang sebelumnya menurun kembali
mengalami peningkatan ke arah normal seperti sebelum COVID-19.