ABSTRAK Foreign Qrisyantenium
PUBLIC Yoninur Almira BAB 1 Foreign Qrisyantenium
PUBLIC Yoninur Almira BAB 2 Foreign Qrisyantenium
PUBLIC Yoninur Almira BAB 3 Foreign Qrisyantenium
PUBLIC Yoninur Almira BAB 4 Foreign Qrisyantenium
PUBLIC Yoninur Almira BAB 5 Foreign Qrisyantenium
PUBLIC Yoninur Almira PUSTAKA Foreign Qrisyantenium
PUBLIC Yoninur Almira 2021 TA PP FOREIGN QRISYANTENIUM_LAMPIRAN.pdf?
PUBLIC Yoninur Almira 2021 TA PP FOREIGN QRISYANTENIUM_JURNAL.pdf
]
PUBLIC Yoninur Almira
Perkembangan teknologi di dunia semakin pesat ditandai dengan adanya digitalisasi.
Desa cenderung menjadi kaum marjinal pada perkembangan teknologi, hal ini
dikarenakan pusat perkembangan teknologi dan digitalisai berada di kota. Namun tidak
dapat dipungkiri bahwa arus teknologi terus bergerak hingga terjadinya digitalisasi di
desa. Maka dari itu tidak ada pilihan lain selain menguasai digitalisasi yang terjadi.
Kesiapan masyarakat baik secara personal maupun komunal perlu diperhatikan untuk
menguasai digitalisasi desa. Dengan menggunakan model kesiapan digital menurut
Horrigan dan model kesiapan masyarakat menurut Edward dapat diidentifikasi tahap
kesiapan digital dan kesiapan masyarakat terhadap program digital. Selain itu, perlu
ditinjau juga kondisi ekosistem digital (lingkungan) yang mendukung keberadaan
digitalisasi perdesaan serta faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan digital
seseorang untuk memaksimalkan perkembangan digital yang terjadi di desa.
Ekosistem digital ditinjau berdasarkan basis model ideal smart village rural
development oleh Steffen Hess. Pengambilan data dilakukan dengan observasi,
kuisioner dan wawancara di Desa Ciburial. Analisis yang digunakan adalah analisis
statistic deskriptif, spasial, deskriptif kualitatif dan analisis regresi linear. Di Desa
Ciburial, Kabupaten Bandung tahap kesiapan digital masyarakat masih berada pada
tahap ragu-ragu dalam mengakses dunia digital serta aktivitas yang biasa dilakukan
masyarakat lebih condong pada fungsi media sosial sebagai hiburan. Kemudian tahap
kesiapan masyarakat di Desa Ciburial berada pada tahap persiapan yang mana
pemimpin mulai bergerak aktif dalam pengembangan digitalisasi desa, juga terdapat
bantuan sederhana dari masyarakat. Ekosistem digital di desa tidak dapat dikatakan
sangat buruk, tersedianya ekosistem digital tapi untuk efektivitas belum memadai.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan digital di Desa Ciburial adalah usia, jenis
kelamin, pekerjaan, penghasilan dan tingkat pendidikan. Hal ini didukung dengan
Setiawan (2010) semakin tinggi tingkat pendidikan akan makin tinggi pula aspirasi
untuk mendapatkan kedudukan atau kesempatan. Dalam hal ini kesempatan untuk
mengakses teknologi informasi/digitalisasi.