digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Foreign Qrisyantenium
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Foreign Qrisyantenium
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Foreign Qrisyantenium
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Foreign Qrisyantenium
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Foreign Qrisyantenium
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Foreign Qrisyantenium
PUBLIC Yoninur Almira

PUSTAKA Foreign Qrisyantenium
PUBLIC Yoninur Almira



Perkembangan teknologi di dunia semakin pesat ditandai dengan adanya digitalisasi. Desa cenderung menjadi kaum marjinal pada perkembangan teknologi, hal ini dikarenakan pusat perkembangan teknologi dan digitalisai berada di kota. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa arus teknologi terus bergerak hingga terjadinya digitalisasi di desa. Maka dari itu tidak ada pilihan lain selain menguasai digitalisasi yang terjadi. Kesiapan masyarakat baik secara personal maupun komunal perlu diperhatikan untuk menguasai digitalisasi desa. Dengan menggunakan model kesiapan digital menurut Horrigan dan model kesiapan masyarakat menurut Edward dapat diidentifikasi tahap kesiapan digital dan kesiapan masyarakat terhadap program digital. Selain itu, perlu ditinjau juga kondisi ekosistem digital (lingkungan) yang mendukung keberadaan digitalisasi perdesaan serta faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan digital seseorang untuk memaksimalkan perkembangan digital yang terjadi di desa. Ekosistem digital ditinjau berdasarkan basis model ideal smart village rural development oleh Steffen Hess. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, kuisioner dan wawancara di Desa Ciburial. Analisis yang digunakan adalah analisis statistic deskriptif, spasial, deskriptif kualitatif dan analisis regresi linear. Di Desa Ciburial, Kabupaten Bandung tahap kesiapan digital masyarakat masih berada pada tahap ragu-ragu dalam mengakses dunia digital serta aktivitas yang biasa dilakukan masyarakat lebih condong pada fungsi media sosial sebagai hiburan. Kemudian tahap kesiapan masyarakat di Desa Ciburial berada pada tahap persiapan yang mana pemimpin mulai bergerak aktif dalam pengembangan digitalisasi desa, juga terdapat bantuan sederhana dari masyarakat. Ekosistem digital di desa tidak dapat dikatakan sangat buruk, tersedianya ekosistem digital tapi untuk efektivitas belum memadai. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan digital di Desa Ciburial adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan dan tingkat pendidikan. Hal ini didukung dengan Setiawan (2010) semakin tinggi tingkat pendidikan akan makin tinggi pula aspirasi untuk mendapatkan kedudukan atau kesempatan. Dalam hal ini kesempatan untuk mengakses teknologi informasi/digitalisasi.