digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

mampu las paling rendah diantara ferrous metal lainnya. Hal tersebut disebabkan besi cor memiliki kandungan karbon yang tinggi. Pada aplikasinya, besi cor termasuk material yang sering mengalami retak dan rentan terhadap pembebanan impak, karena memiliki ketangguhan impak yang rendah. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan evaluasi pengaruh desain groove terhadap ketangguhan impak pada repair welding komponen besi cor menggunakan metode SMAW. Ada dua tahapan pekerjaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu kajian data sekunder dan eksperimen. Pada kajian data sekunder, data dari berbagai literatur dianalisis untuk mengetahui pengaruh desain groove pada repair welding terhadap kekerasan dan ketangguhan impak. Sebagai pembanding, dilakukan juga eksperimen atas pengelasan SMAW dan pengujian impak. Pengujian impak dilakukan dengan metode Charpy. Data hasil eksperimen kemudian juga dianalisis untuk mendapatkan pengaruh desain groove pada repair welding terhadap ketangguhan impak. Kajian data sekunder menghasilkan suatu tren bahwa desain groove yang berbeda akan mempengaruhi nilai kekerasan hasil las jika hal tersebut berpengaruh pada heat input dan laju pendinginan dari pengelasan. Untuk ketangguhan impak, kajian data sekunder dan eksperimen menghasilkan tren yang sama dimana ketangguhan impak dari hasil las berbeda-beda pada setiap desain groove akibat perbedaan volume dari groove dan juga perbandingan ketangguhan antara logam pengisi dan logam dasar.