digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2021 TS PP TAHTA LAZUARDY BENU 1.pdf ]
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

Komik webtoon adalah salah satu media komik yang digemari oleh remaja khususnya remaja SMA, karena kemudahan mengaksesnya melalui gawai smartphone. Sebagai remaja SMA, mata pelajaran Biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa SMA, khususnya kelas IPA yang mempelajari aspek fisik kehidupan seperti penggolongan dan klasifikasi organisme, pengenalan dan penjelasan fungsi organ-organ tubuh, salah satunya sistem imun yang membahas tentang organ2 yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Banyaknya nama-nama dan istilah yang berbeda tergantung jenis dan perannya, juga disertai kompleksnya cara kerja sistem imun, menjadikan materi sistem imun cukup sulit diingat dan dipahami siswa SMA, salah satunya para siswa SMAN 2 Plus Banyuasin III. Karena itu, komik webtoon edukasi mengenai sistem imun akan dibuat untuk siswa SMA, agar materi sistem imun tersebut dapat disajikan lebih asyik, menyenangkan dan mudah dipahami. Dalam penyusunan perancangan ini, metode penelitian yang akan digunakan adalah metode ADDIE. Dalam perancangan ini, data-data tentang pembagian materi edukasi dan hiburan dalam komik sejenis dikaji, lalu materi-materi sistem imun apa saja yang akan dimasukkan ke dalam komik sesuai standar kurikulum KTSP, lalu data kebutuhan belajar siswa SMAN 2 Plus Banyuasin III akan dikumpulkan, khususnya mengenai kendala mereka dalam mempelajari sistem imun. Dari data-data tersebut, akan di dapatkan formula komik edukasi sistem imun yang akan menjawab kebutuhan siswa. Setelah jadi, komik ini akan diuji kepada siswa melalui kuis pretest dan post test mengenai sistem imun. Perancangan ini menghasilkan komik webtoon yang diberi judul Leucademy untuk siswa SMA kelas XI IPA. Hasil yang didapatkan setelah membaca komik webtoon ini, meskipun menurut siswa komik ini tidak begitu efektif dalam membantu siswa menyampaikan sistem imun, komik ini dinilai lebih optimal dalam menjelaskan sistem imun kepada siswa. Hal ini terlihat dari tidak ada perkembangan nilai yang signifikan antara nilai pretest dan post test.