digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Christine Cindy Anastasia Purb
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Christine Cindy Anastasia Purb
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Christine Cindy Anastasia Purb
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Christine Cindy Anastasia Purb
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Christine Cindy Anastasia Purb
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Christine Cindy Anastasia Purb
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Christine Cindy Anastasia Purb
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Christine Cindy Anastasia Purb
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

PT Pindad (Persero) memiliki visi untuk menjadi produsen alutsista global terkemuka pada tahun 2026. Salah satu upaya mencapai visi tersebut adalah memiliki SDM yang dapat berkompetisi dan beradaptasi di era industri 4.0 tetapi perusahaan belum memiliki SDM sesuai harapan. Salah satu penyebabnya adalah perusahaan belum memasuki sistem belajar 4.0. Oleh karena itu, ingin diimplementasikan LMS untuk pelaksanaan dan evaluasi pelatihan. Selain itu terjadi permasalahan di perusahaan dalam mengelola pelatihan yaitu belum dapat dilakukan online dimana hal ini berakibat pegawai memiliki keterbatasan waktu dan jarak dalam mengakses pelatihan, evaluasi pelatihan sering tidak dilakukan serta hasil evaluasi sering hilang, dan tidak dibuat laporan evaluasi. Berdasarkan analisis 5 Whys yang dilakukan, disimpulkan akar masalah sistem pelaksanaan dan evaluasi pelatihan perusahaan dilakukan manual. Berdasarkan akar masalah tersebut, diberikan solusi yaitu sistem pelaksanaan dan evaluasi pelatihan otomatis yaitu berbasis LMS. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan sistem pelaksanaan dan evaluasi pelatihan yang otomatis. Perancangan sistem tersebut dilakukan dengan metode pengembangan FAST dengan pendekatan model-driven yang menggunakan pemodelan objek. Tahapan perancangan dimulai dengan mengidentifikasi ruang lingkup, menganalisis permasalahan, mengidentifikasi kebutuhan sistem, pemodelan kebutuhan sistem, pemodelan objek, merancang user interface, dan menguji rancangan sistem. Melalui perancangan yang dilakukan, perusahaan mendapatkan rancangan sistem pelatihan dengan LMS secara umum, proses bisnis pelaksanaan dan evaluasi pelatihan yang sudah otomatis, dan prototipe sistem pelaksanaan dan evaluasi pelatihan yang lulus verifikasi dan validasi. Jika diimplementasikan, prototipe sistem dapat membantu perusahaan dalam pelaksanaan dan evaluasi pelatihan, melakukan komunikasi antara pengguna, dan menerima masukan dari pegawai. Akan tetapi, prototipe ini belum dapat terhubung dengan dokumentasi perencanaan kegiatan pelatihan dan belum dapat dijalankan dengan beberapa perangkat.