digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Refri Ansyari
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Muhammad Refri Ansyari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Muhammad Refri Ansyari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Refri Ansyari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Refri Ansyari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4A Muhammad Refri Ansyari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4B Muhammad Refri Ansyari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Refri Ansyari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhammad Refri Ansyari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Sampah laut yang terdampar di tepi pantai merupakan masalah yang umum dijumpai pada daerah pengembangan pariwisata seperti Perairan Kepulauan Karimunjawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran dan potensi pencemaran sampah laut terapung yang berasal dari Kepulauan Karimunjawa dengan menggunakan model DELFT3D dan kegiatan observasi lapangan. Simulasi dilakukan saat periode musim barat (Desember 2018 - Februari 2019) dengan skenario pelepasan partikel kontinu dan diskontinu yang berasal dari Pantai Legon Lele, Pantai Batu Penganten, Pantai Batu Topeng, Pulau Cemara Besar, Pulau Menyawakan, Pulau Parang, dan Pelabuhan Karimunjawa. Input pada pemodelan ini adalah batimetri 6 arcsekon dari Batimetri Nasional (BATNAS), 8 komponen pasang surut dari satelit TOPEX7 (K1, O1, Q1, P1, M2, S2, K2, dan N2), magnitudo dan arah angin 10 meter dengan resolusi 1 jam. Hasil simulasi hidrodinamika menunjukkan arus permukaan di Perairan Karimunjawa dominan dipengaruhi aktivitas pasang surut dengan pola pergerakan arus ke arah barat-barat laut saat kondisi menuju pasang, dan ke timur-tenggara saat kondisi menuju surut. Verifikasi pasang surut yang dilakukan menggunakan data observasi Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan metode Root Mean Square Error (RMSE) menyatakan terdapat deviasi/simpangan dari data model terhadap observasi sebesar 6,25 cm. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pada bulan Desember 2018 partikel sampah memilki kecenderungan menyebar arah barat dan barat laut dari titik sumber. Sementara, pada bulan Januari dan Februari 2019 partikel sampah memiliki pola persebaran ke arah timur dan tenggara. Hal ini sesuai dengan hasil pola pergerakan drifter yang dilepaskan pada akhir bulan Februari 2020 saat kegiatan observasi lapangan. Kawasan yang paling sering terlintasi oleh partikel sampah pada setiap periode simulasi Desember 2018, Januari 2019, dan Februari 2019 secara berturut-turut adalah Pulau Menjangan Kecil sebanyak 13 kali (17,1%), Pantai Batu Topeng sebanyak 14 kali (14,43%), dan Pulau Menjangan Kecil sebanyak 11 kali (14,47%). Berdasarkan hasil observasi lapangan pada akhir bulan Februari 2020, Pantai Batu Topeng 1 memiliki tingkat kepadatan sampah tertinggi sebesar 5,67 sampah/m2 dengan sampah yang paling sering ditemukan adalah berjenis plastik busa/foam