ABSTRAK Rahmadimi Trulyan Perkasa
PUBLIC Alice Diniarti COVER Rahmadimi Trulyan Perkasa
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Rahmadimi Trulyan Perkasa
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Rahmadimi Trulyan Perkasa
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Rahmadimi Trulyan Perkasa
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Rahmadimi Trulyan Perkasa
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5A Rahmadimi Trulyan Perkasa
PUBLIC  BAB 5B Rahmadimi Trulyan Perkasa
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5C Rahmadimi Trulyan Perkasa
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5D Rahmadimi Trulyan Perkasa
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5E Rahmadimi Trulyan Perkasa
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5F Rahmadimi Trulyan Perkasa
PUBLIC  BAB 5G Rahmadimi Trulyan Perkasa
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5H Rahmadimi Trulyan Perkasa
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5I Rahmadimi Trulyan Perkasa
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5J Rahmadimi Trulyan Perkasa
PUBLIC Alice Diniarti BAB 6 Rahmadimi Trulyan Perkasa
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Rahmadimi Trulyan Perkasa
PUBLIC Alice Diniarti LAMPIRAN RAHMADIMI TRULYAN PERKASA
PUBLIC 
Energi gelombang didominasi oleh gelombang angin bahkan melebihi energi dari
gelombang pasut, gelombang tsunami, dan gelombang badai. Berdasarkan
pembentukannya gelombang angin dibagi menjadi gelombang sea dan gelombang swell.
Penelitian mengenai gelombang swell berkembang terutama dalam proses perambatan
gelombang swell. Proses perambatan gelombang disimulasikan menggunakan pemodelan
generasi ketiga yaitu SWAN.
Pemodelan gelombang yang dilakukan untuk memisahkan gelombang sea dan gelombang
swell selain untuk mengsimulasikan rambatan gelombang angin. Metode untuk
memisahkan gelombang sea dan swell disebut spectral partitioning. Pemodelan gelombang
pada penelitian ini divalidasi menggunakan data dari ECMWF dengan pendekatan statistik
rmse dan bias. Nilai rmse untuk tinggi gelombang signifikan, tinggi gelombang sea
signifikan, dan tinggi gelombang swell signifikan berturut-turut adalah 0.63 m, 0.46 m,
0.33 m, dengan nilai rmse yang besar di wilayah samudera dan kecil di wilayah pesisir.
Nilai bias untuk tinggi gelombang signifikan, tinggi gelombang sea signifikan, dan tinggi
gelombang swell signifikan berturut-turut adalah -0.61 m, -0.4 m, -0.31 m, pemodelan
underpredict di wilayah samudera dan overpredict di wilayah pesisir. Pola gelombang
angin dan gelombang sea memiliki pola mirip dengan Angin Muson yang terjadi di
Indonesia. Gelombang swell terjadi di Indonesia sepanjang tahun baik bersumber dari
Samudera Pasifik maupun Samudera Hindia. Gelombang swell kuat di Selat Sunda terjadi
di bulan Juli.