Kabupaten Bandung Barat memiliki potensi untuk dijadikan area perkebunan aren.
Oleh karena itu penelitian dilakukan pada 16 kecamatan yang ada di Kabupaten
Bandung Barat. Parameter yang digunakan untuk mengetahui potensi perkebunan
aren adalah parameter iklim selama 19 tahun dan peta kemiringan lereng. Curah
hujan merupakan faktor yang paling menentukan terkait dengan pertumbuhan aren
karena variabilitasnya yang besar.
Penelitian ini menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA) di 36 titik
stasiun dengan data curah hujan dasarian selama 19 tahun untuk mengetahui faktor
yang mempengaruhi curah hujan di wilayah kajian. Selain itu juga digunakan
metode pengharkatan untuk analisis lahan aren.
Hasil dari PCA didapatkan 3 vektor eigen pertama. Vektor eigen 1 didefinisikan
sebagai monsun. Vektor eigen 2 didefinisikan sebagai aktivitas konveksi berupa
MJO, QBO dan ENSO. Vektor eigen 3 didefinisikan sebagai faktor global berupa
sirkulasi air laut. Peta rekomendasi wilayah lahan aren terdiri dari 9.086 hektar lahan
sangat sesuai (S1), 71.669 hektar lahan cukup sesuai (S2) dan 36.674 hektar lahan
sesuai marjinal (S3). Produktivitas Aren berhubungan dengan aktifitas konvektif
(ENSO) dan monsun.