digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2021 TA PP TASYA KAMILA 1.pdf)u
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Dalam bermasyarakat, kita menemui bahwa ada peran, sifat dan tugas yang dilekatkan pada setiap gender, yang kemudian menjadi stereotip. Lingkungan tempat penulis tinggal adalah sebuah lingkungan patriarki dimana perempuan mengalami diskriminasi berdasarkan gender, dan pelaku dari seksisme itu tidak hanya laki-laki tapi juga perempuan. Penulis pernah dipaksakan mengikuti stereotip sehingga tercipta perasaan tertekan namun tak mampu melepaskannya karena hukuman sosial yang akan diterimanya, sehingga perasaan tertekan tersebut dilampiaskan justru kepada diri sendiri dan perempuan lain. Perasaan ini kemudian dibawakannya dalam rangkaian karya video performance sebagai ekspresi yang ingin disampaikannya pada audiens. Penulis mengungkapkan perasaan marah yang terakumulasi dari stereotip yang mengelilinginya dengan menghadirkan ruang dan objek yang menyimbolkan stereotip tersebut. Dengan metode seni sebagai ekspresi, serta pemahaman tentang gender dan stereotip yang meliputinya, penulis menapaki pemikiran personalnya tentang bagaimana ekspresi marah yang salah arah tersebut ditampilkan dan menjadi bentuk diskriminasi baru, menetapkan suatu hierarki antar perempuan. Selain itu penulis juga memecah pemikiran dan bentuk seksisme sesama perempuan itu menjadi 5 bagian dengan tema tata cara yang diambil dari aktivitas keseharian. Kesimpulan yang didapat dari karya ini adalah penulis dapat menelusuri bentuk ekspresi yang pernah dialaminya tanpa sadar dan menemukan bahwa bentuk emosi marah yang tertekan itu lah yang membuat para perempuan saling mendiskriminasi kaumnya sendiri.