Kebutuhan energi manusia akan terus meningkat seiring dengan berkembangnya
teknologi. Salah satu sumber energi alternatif yang dapat memenuhi kebutuhan ini
adalah energi nuklir. Bahan bakar dari energi nuklir yang ada sekarang adalah
material fissile yang artinya dapat menunjang reaksi fisi berantai. Salah satu faktor
untuk menentukan suatu material bersifat fissile atau tidak dapat dilihat dari nilai
fission barrier yang dimiliki inti atom. Tujuan dari tesis ini adalah untuk
mendapatkan sebaran nilai fission barrier pada inti-inti berat. Model Tetes Cairan
merupakan salah satu model inti atom yang dapat digunakan untuk mempermudah
analisis. Penelitian ini akan memanfaatkan Model Tetes Cairan dengan
menghitung total energi dari setiap vibrasi inti atom saat diberikan gangguan.
Posisi nukleon akan digenerasi dengan metoda Monte Carlo yang memanfaatkan
bilangan acak untuk mensimulasikan sifat non deterministik dari inti atom dan
digunakan untuk komponen energi potensial coulomb. Total energi yang didapat
kemudian diambil selisih dari energi saat keadaan dasar dengan energi
tertingginya. Selisih tersebut dihitung sebagai nilai dari fission barrier. Hasil yang
didapat menunjukan nilai fission barrier memiliki kecenderungan untuk naik
mengikuti bertambahnya jumlah nukleon.