digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Arradyan Yofandra
PUBLIC Alice Diniarti

Angkot merupakan moda transportasi yang mendominasi angkutan perkotaan umum di Kota Bandung. Akan tetapi, fenomena penurunan penggunaan Angkot semakin terlihat jelas. Dengan peningkatan jumlah penggunaan kendaraan pribadi yang pesat, serta munculnya berbagai jasa transportasi daring, eksistensi Angkot semakin terancam. Penurunan pengguna Angkot telah memberikan dampak yang besar dan berkelanjutan. Peningkatan biaya dan penurunan jumlah armada, menjadikan aksesibilitas Angkot semakin menurun bagi masyarakat Kota Bandung. Dengan kondisi jalan raya yang semakin tidak dapat dikontrol, diperlukan sebuah upaya penyelesaian yang terpadu. Penggunaan pendekatan User Experience dalam perbaikan rancangan sistem dan penggunaan sebuah fasilitas publik telah membuka potensi peningkatan penggunaan jasa sejenis Angkot di Kota Bandung melalui penerapan seamless experience, yang didasari atas perbaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dalam penggunaan dan interaksi terhadap Angkot sehari-hari. Penerapan sebuah sistem angkutan umum yang terintegrasi secara digital diperlukan agar dapat meningkatkan aksesibilitas dan praktikalitas penggunaan jasa tersebut melalui penyaluran informasi akurat dan tersedia setiap saat. Selain itu, sistem yang baru juga perlu didukung oleh desain platform kendaraan dan infrastruktur yang baru guna mencapai tingkat pengoperasian yang optimal. Dengan menerapkan penggunaan kendaraan bus berukuran kecil dengan desain baru sebagai transportasi feeder jaringan angkutan umum di Kota Bandung, pemerintah dapat mencapai pembangunan berorientasi transit di Kota Bandung.