ABSTRAK Farahhati Mumtahana
PUBLIC Alice Diniarti COVER Farahhati Mumtahana
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Farahhati Mumtahana
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Farahhati Mumtahana
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Farahhati Mumtahana
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Farahhati Mumtahana
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Farahhati Mumtahana
PUBLIC Alice Diniarti BAB 6 Farahhati Mumtahana
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Farahhati Mumtahana
PUBLIC Alice Diniarti
Di antara planet lain yang mengorbit di Tata Surya, Uranus paling jarang
dikunjungi dan sedikit dipahami. Padahal planet tersebut memiliki beberapa
keunikan, antara lain kemiringan sumbu rotasi ekstrim, luminositas rendah,
medan magnet internal dan magnetosfer yang sangat tidak simetris, struktur
internal yang membingungkan, serta sistem cincin dan satelitnya yang kom-
pleks. Uranus juga berperan sebagai kunci dalam memahami sejarah dan
evolusi Tata Surya, terlebih lagi setelah ditemukan bahwa sebagian besar ek-
soplanet yang dideteksi hingga saat ini memiliki kemiripan dengan tipe raksasa
es tersebut. Meskipun satu-satunya wahana yang pernah mendatanginya ha-
nyalah misi
yby Voyager 2 tahun 1986, dengan kecanggihan instrumen serta
pengamatan di berbagai panjang gelombang terkini memungkinkan untuk me-
lanjutkan studi dan memperbaharui teori yang sudah ada.
Salah satu instrumen yang banyak melakukan pengamatan Uranus adalah
interferometer radio Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA),
karena objek ini sering digunakan sebagai kalibrator. Dengan memanfaatkan
kelimpahan data ALMA tersebut, Tesis ini bertujuan untuk melakukan survei
garis spektral Uranus pada berbagai rentang jendela spektral. Dengan teori
dan pengamatan sebelumnya yang menunjukkan Uranus tampak sepi dari -
tur garis bahkan jika dibandingkan dengan Neptunus, survei garis ini memang
menantang tapi sangat memungkinkan dilakukan dengan luasnya jendela peng-
amatan serta tingginya resolusi spektral ALMA. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk merekonstruksi citra Uranus serta memperoleh pemahaman
kontinum Uranus dari sebaran nilai densitas
uks terhadap beberapa rentang
frekuensi ALMA. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan perangkat pe-
ngolah data Common Astronomy Software Application (CASA) dengan in-
terface Python. Data ALMA yang digunakan pada Tesis ini merupakan data
pengamatan Uranus dari tahun 2012 - 2018 pada band 3, 4, 6, 7, 8, dan 9. Dari
seluruh data yang diunduh, project kriteria kontinum 50% dapat terkalibrasi
dan menghasilkan total 110 titik data pengamatan, sementara untuk kriteria
spektral 83,87% dapat terkalibrasi dengan total 92 data yang digunakan untuk
survei.
Dengan tingginya resolusi sudut yang dapat dicapai oleh ALMA, diperoleh
beberapa hasil citra kontinum radio yang te-resolved dengan baik. Hasil dekon-
volusi 78 titik gabungan data kontinum cukup representatif untuk membangun
pemahaman kontinum Uranus yang menunjukkan semakin tinggi frekuensi se-
makin tinggi nilai
uks yang diperoleh. Sementara itu hasil survei terhadap
451 jendela spektral (spw) dari 92 data, diperoleh kandidat 216 garis dari 98
spw, sebagai langkah awal untuk menyelidiki keberadaan molekul di Uranus.
Meskipun sebagian besar memiliki SNR di bawah 3, diperoleh beberapa tur
garis spektra menonjol yang dicurigai seperti pada frekuensi molekul CO dan
CH3OH. Khususnya pada molekul CO yang menjadi target utama survei, hasil
yang tidak konsisten menegaskan teori sebelumnya yang menyatakan bahwa
CO mungkin bersumber dari eksternal. Meskipun deteksi CO ini merupakan
suatu penemuan yang cukup penting karena baru pertama kali ditemukan di
Uranus oleh ALMA, untuk menyatakan sebagai hasil deteksi yang real, diper-
lukan konrmasi deteksi yang lebih banyak, faktor-faktor koreksi yang relevan,
serta analisis transfer radiatif yang lebih dalam.