digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Farahhati Mumtahana
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Farahhati Mumtahana
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Farahhati Mumtahana
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Farahhati Mumtahana
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Farahhati Mumtahana
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Farahhati Mumtahana
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Farahhati Mumtahana
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Farahhati Mumtahana
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Farahhati Mumtahana
PUBLIC Alice Diniarti

Di antara planet lain yang mengorbit di Tata Surya, Uranus paling jarang dikunjungi dan sedikit dipahami. Padahal planet tersebut memiliki beberapa keunikan, antara lain kemiringan sumbu rotasi ekstrim, luminositas rendah, medan magnet internal dan magnetosfer yang sangat tidak simetris, struktur internal yang membingungkan, serta sistem cincin dan satelitnya yang kom- pleks. Uranus juga berperan sebagai kunci dalam memahami sejarah dan evolusi Tata Surya, terlebih lagi setelah ditemukan bahwa sebagian besar ek- soplanet yang dideteksi hingga saat ini memiliki kemiripan dengan tipe raksasa es tersebut. Meskipun satu-satunya wahana yang pernah mendatanginya ha- nyalah misi yby Voyager 2 tahun 1986, dengan kecanggihan instrumen serta pengamatan di berbagai panjang gelombang terkini memungkinkan untuk me- lanjutkan studi dan memperbaharui teori yang sudah ada. Salah satu instrumen yang banyak melakukan pengamatan Uranus adalah interferometer radio Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA), karena objek ini sering digunakan sebagai kalibrator. Dengan memanfaatkan kelimpahan data ALMA tersebut, Tesis ini bertujuan untuk melakukan survei garis spektral Uranus pada berbagai rentang jendela spektral. Dengan teori dan pengamatan sebelumnya yang menunjukkan Uranus tampak sepi dari - tur garis bahkan jika dibandingkan dengan Neptunus, survei garis ini memang menantang tapi sangat memungkinkan dilakukan dengan luasnya jendela peng- amatan serta tingginya resolusi spektral ALMA. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk merekonstruksi citra Uranus serta memperoleh pemahaman kontinum Uranus dari sebaran nilai densitas uks terhadap beberapa rentang frekuensi ALMA. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan perangkat pe- ngolah data Common Astronomy Software Application (CASA) dengan in- terface Python. Data ALMA yang digunakan pada Tesis ini merupakan data pengamatan Uranus dari tahun 2012 - 2018 pada band 3, 4, 6, 7, 8, dan 9. Dari seluruh data yang diunduh, project kriteria kontinum 50% dapat terkalibrasi dan menghasilkan total 110 titik data pengamatan, sementara untuk kriteria spektral 83,87% dapat terkalibrasi dengan total 92 data yang digunakan untuk survei. Dengan tingginya resolusi sudut yang dapat dicapai oleh ALMA, diperoleh beberapa hasil citra kontinum radio yang te-resolved dengan baik. Hasil dekon- volusi 78 titik gabungan data kontinum cukup representatif untuk membangun pemahaman kontinum Uranus yang menunjukkan semakin tinggi frekuensi se- makin tinggi nilai uks yang diperoleh. Sementara itu hasil survei terhadap 451 jendela spektral (spw) dari 92 data, diperoleh kandidat 216 garis dari 98 spw, sebagai langkah awal untuk menyelidiki keberadaan molekul di Uranus. Meskipun sebagian besar memiliki SNR di bawah 3, diperoleh beberapa tur garis spektra menonjol yang dicurigai seperti pada frekuensi molekul CO dan CH3OH. Khususnya pada molekul CO yang menjadi target utama survei, hasil yang tidak konsisten menegaskan teori sebelumnya yang menyatakan bahwa CO mungkin bersumber dari eksternal. Meskipun deteksi CO ini merupakan suatu penemuan yang cukup penting karena baru pertama kali ditemukan di Uranus oleh ALMA, untuk menyatakan sebagai hasil deteksi yang real, diper- lukan konrmasi deteksi yang lebih banyak, faktor-faktor koreksi yang relevan, serta analisis transfer radiatif yang lebih dalam.