Cover
PUBLIC karya Lembar Pengesahan
PUBLIC karya Abstrak
PUBLIC karya Abstract
PUBLIC karya Tugas Akhir
PUBLIC karya
Industri pulp dan kertas di Indonesia merupakan salah satu industri yang
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian. Namun disatu sisi,
industri pulp dan kertas juga merupakan salah satu industri yang menghasilkan air
limbah yang cukup berbahaya dan berpotensi memiliki dampak yang buruk
terhadap lingkungan. Limbah hasil produksi industri pulp dan kertas tersebut pada
akhirnya dibuang kembali ke lingkungan atau sungai. Limbah tersebut dapat
mengakibatkan permasalahan yang serius hingga terjadinya perubahan terhadap
ekosistem perairan. Oleh karenanya diperlukan adanya pemantauan terhadap
limbah tersebut sehingga kadar pencemaran lingkungan akibat adanya pembuangan
limbah tersebut juga dapat dipantau.
Selama ini banyak industri pulp dan kertas, khususnya di Indonesia, masih
menggunakan cara konvensional untuk mengukur beberapa parameter wajib ukur
di instalasi pengolahan air limbahnya. Cara manual ini dilakukan dengan
mengambil sampel di pabrik dan menguji sampel tersebut di laboratorium. Cara
konvensional ini tentunya sangat rentan terhadap adanya kesalahan manusia. Selain
itu, metode konvensional ini tidak dapat mendeteksi adanya penyimpangan atau
adanya hasil ukur yang melebihi batas baku mutu pada parameter air limbah yang
terjadi sesaat. Selain itu, pada tahun 2018, Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Indonesia mengeluarkan peraturan yang mewajibkan beberapa jenis
industri di Indonesia untuk menggunakan sistem pemantauan daring setiap saat
pada intalasi pengolahan air limbahnya (IPAL). Oleh karena itu diperlukan adanya
perancangan sistem yang mampu melakukan fungsi pemantauan daring setiap saat
tersebut.
Pada sistem pemantauan daring terhadap air limbah industry pulp dan kertas
ini parameter pH merupakan salah satu parameter yang wajib diukur nilainya.
Untuk mengukur parameter pH pada system pemantauan daring ini digunakan
sensor berupa elektroda yang sesuai untuk mengukur parameter pH tersebut. Hasil
pengukuran menggunakan sensor otomatis tersebut nantinya dapat dilihat dan
ditampilkan melalui laman pemantauan daring sehingga dapat diamati hasilnya
oleh pengguna yaitu operator pabrik. 2
Hasil akhir dari perancangan dan implementasi sistem ini berupa modul
pengukuran yang dapat melakukan pengukuran pH secara real-time. Secara garis
besar, sistem modul pengukuran parameter pH ini menggunakan konsep sistem
Internet of Things atau yang biasa dikenal dengan konsep IoT. Modul pengukuran
tersebut melakukan pengukuran pH air limbah setiap satu jam sekali. Sistem
pemantauan daring ini juga mampu memberikan peringatan adanya pengukuran
parameter pH yang melebihi baku mutu terhadap pengguna melalui e-mail. Selain
itu modul pengukuran juga memiliki fitur pengaturan koneksi WiFi yang
memudahkan pengguna untuk memilih dan mengatur koneksi WiFi yang
diinginkan. Modul pengukuran juga memiliki fitur penyimpanan non daring yang
berfungsi untuk menyimpan data pengukuran ketika terjadi gangguan pada jaringan
internet. Kotak panel yang merupakan bagian dari modul pengukuran pH ini juga
memiliki standar ketahanan terhadapa air yang membuat alat ini memiliki
kemampuan untuk diletakkan di area terbuka di luar ruangan dan tahan terhadap
kondisi cuaca seperti hujan. Alat telah diuji untuk dapat memenuhi fungsi-fungsi
tersebut.