digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cover
PUBLIC karya

Lembar Pengesahan
PUBLIC karya

Abstrak
PUBLIC karya

Abstract
PUBLIC karya

Tugas Akhir
PUBLIC karya

Industri pulp dan kertas di Indonesia merupakan salah satu industri yang memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian. Namun disatu sisi, industri pulp dan kertas juga merupakan salah satu industri yang menghasilkan air limbah yang cukup berbahaya dan berpotensi memiliki dampak yang buruk terhadap lingkungan. Limbah hasil produksi industri pulp dan kertas tersebut pada akhirnya dibuang kembali ke lingkungan atau sungai. Limbah tersebut dapat mengakibatkan permasalahan yang serius hingga terjadinya perubahan terhadap ekosistem perairan. Oleh karenanya diperlukan adanya pemantauan terhadap limbah tersebut sehingga kadar pencemaran lingkungan akibat adanya pembuangan limbah tersebut juga dapat dipantau. Selama ini banyak industri pulp dan kertas, khususnya di Indonesia, masih menggunakan cara konvensional untuk mengukur beberapa parameter wajib ukur di instalasi pengolahan air limbahnya. Cara manual ini dilakukan dengan mengambil sampel di pabrik dan menguji sampel tersebut di laboratorium. Cara konvensional ini tentunya sangat rentan terhadap adanya kesalahan manusia. Selain itu, metode konvensional ini tidak dapat mendeteksi adanya penyimpangan atau adanya hasil ukur yang melebihi batas baku mutu pada parameter air limbah yang terjadi sesaat. Selain itu, pada tahun 2018, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia mengeluarkan peraturan yang mewajibkan beberapa jenis industri di Indonesia untuk menggunakan sistem pemantauan daring setiap saat pada intalasi pengolahan air limbahnya (IPAL). Oleh karena itu diperlukan adanya perancangan sistem yang mampu melakukan fungsi pemantauan daring setiap saat tersebut. Pada sistem pemantauan daring terhadap air limbah industry pulp dan kertas ini parameter pH merupakan salah satu parameter yang wajib diukur nilainya. Untuk mengukur parameter pH pada system pemantauan daring ini digunakan sensor berupa elektroda yang sesuai untuk mengukur parameter pH tersebut. Hasil pengukuran menggunakan sensor otomatis tersebut nantinya dapat dilihat dan ditampilkan melalui laman pemantauan daring sehingga dapat diamati hasilnya oleh pengguna yaitu operator pabrik. 2 Hasil akhir dari perancangan dan implementasi sistem ini berupa modul pengukuran yang dapat melakukan pengukuran pH secara real-time. Secara garis besar, sistem modul pengukuran parameter pH ini menggunakan konsep sistem Internet of Things atau yang biasa dikenal dengan konsep IoT. Modul pengukuran tersebut melakukan pengukuran pH air limbah setiap satu jam sekali. Sistem pemantauan daring ini juga mampu memberikan peringatan adanya pengukuran parameter pH yang melebihi baku mutu terhadap pengguna melalui e-mail. Selain itu modul pengukuran juga memiliki fitur pengaturan koneksi WiFi yang memudahkan pengguna untuk memilih dan mengatur koneksi WiFi yang diinginkan. Modul pengukuran juga memiliki fitur penyimpanan non daring yang berfungsi untuk menyimpan data pengukuran ketika terjadi gangguan pada jaringan internet. Kotak panel yang merupakan bagian dari modul pengukuran pH ini juga memiliki standar ketahanan terhadapa air yang membuat alat ini memiliki kemampuan untuk diletakkan di area terbuka di luar ruangan dan tahan terhadap kondisi cuaca seperti hujan. Alat telah diuji untuk dapat memenuhi fungsi-fungsi tersebut.