digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fadila Karunina
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Konsumen kopi di Indonesia memasuki "gelombang ketiga konsumsi kopi", seperti yang terlihat pada maraknya penyangrai khusus dan kedai kopi artisanal yang terdapat di kota-kota besar. Meningkatnya tingkat konsumsi kopi di Indonesia terkait dengan gaya hidup masyarakat Indonesia di perkotaan yang menjadikan kedai kopi sebagai tempat berkumpul dengan teman, bertemu dengan kolega. Seribupagi merupakan salah satu UMKM yang bergerak di bidang kuliner dengan fokus pada bisnis kopi yang telah memulai usahanya pada akhir tahun 2019. Peraturan PSBB yang diterapkan pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19 menyebabkan penurunan penjualan yang tajam pada kuartal pertama tahun pembukaan dan SeribuPagi juga memiliki masalah dengan program pemasaran yang belum terkonsep. Tujuan penelitian ini adalah mengusulkan strategi pemasaran baru untuk meningkatkan penjualan Seribupagi. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode survei deskriptif dengan menganalisis kondisi bisnis internal dan eksternal Seribupagi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara pemilik dan survei kuesioner kepada pelanggan. Analisis internal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis STP (segmenting, targeting, dan positioning), Marketing Mix 7P, dan analisis VRIO. Sedangkan analisis eksternal yang digunakan adalah analisis PEST, Analisis Lima Kekuatan Porter, analisis pesaing dan analisis pelanggan. Hasil analisis internal dan eksternal dirumuskan menjadi analisis SWOT, yang selanjutnya dirancang untuk mengembangkan implementasi melalui analisis matriks TOWS. Hasil analisis internal menunjukkan bahwa kondisi internal Seribupagi tergolong lemah, karena Seribupagi belum memiliki program pemasaran yang terkonsep dengan baik, dan berdasarkan analisis kondisi eksternal, Seribupagi tergolong kurang kondusif karena banyak kompetitor yang sudah lama memulai bisnis kopi di sekitarnya dan adanya pandemi COVID-19. Oleh karena itu, berdasarkan hasil analisis Matriks TOWS dan 7P Marketing Mix, Seribupagi perlu melakukan pengembangan produk dan membuat strategi pemasaran baru. Kesimpulannya, untuk meningkatkan penjualan Seribupagi harus menerapkan strategi pemasaran baru seperti penyempurnaan strategi pemasaran digital, mengubah tata letak tempat duduk, melatih dan merekrut orang baru khusus untuk menangani pemasaran dan promosi media sosial, serta pengembangan varian produk makanan di Seribupagi.