digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Salwa Ramadhani
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Salwa Ramadhani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Salwa Ramadhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Salwa Ramadhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Salwa Ramadhani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Salwa Ramadhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Salwa Ramadhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Salwa Ramadhani
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan


Masyarakat saat ini sering kali mengikuti budaya ataupun aturan yang telah berlaku dari masa nenek moyangnya. Terdapat penentuan-penentuan tertentu pada budaya ataupun aturan tersebut, salah satunya berdasarkan objek langit. Masyarakat Kampung Cireundeu yang berlokasi di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Indonesia telah menggunakan Kalender Saka Sunda dalam penentuan hari besarnya yaitu Upacara Adat Satu Sura, yang sebenarnya kalender tersebut berbasis Matahari namun memiliki perhitungan yang berbeda dengan Kalender Masehi. Penentuan waktu bercocok tanam masyarakat Kampung Cireundeu juga mengikuti cuaca di Indonesia yang sebenarnya berkaitan pula dengan aktivitas benda langit, terutama Matahari. Dari hal-hal tersebut, penulis mempelajari lebih lanjut mengenai pembagian Kalender Sunda serta kaitan antara perubahan cuaca dengan aktivitas benda langit. Metode yang digunakan adalah melakukan wawancara dengan masyarakat, pemangku jabatan hubungan masyarakat dan ketua adat atau sesepuh di Kampung Cireundeu serta studi literatur. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa masyarakat mengikuti penanggalan Saka Sunda untuk menentukan tanggal 1 Sura dan memiliki aturan bercocoktanam berdasarkan iklim maupun cuaca di Indonesia.