digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ahmad Afifi
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Ahmad Afifi
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Ahmad Afifi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Ahmad Afifi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Ahmad Afifi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Ahmad Afifi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Ahmad Afifi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Ahmad Afifi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Ahmad Afifi
PUBLIC Alice Diniarti

Sistem struktur rangka bresing konsentris atau disingkat SRBK merupakan salah satu sistem struktur yang banyak digunakan untuk bangunan di wilayah gempa. Bresing yang digunakan pada sistem SRBK, selain berfungsi sebagai pemikul gaya lateral dan pengaku struktur, bresing difungsikan sebagai sekring saat terjadinya kelelehan pertama pada bangunan yang mulai mengalami kerusakan akibat menerima beban rencana. Masalah yang dapat terjadi pada bresing salah satunya adalah masalah tekuk. Fenomena tekuk yang terjadi ketika bresing menerima gaya aksial tekan dapat menurunkan kekuatan elemen bresing secara bertahap saat dibebani siklik. Masalah tekuk ini dapat dicegah salah satunya dengan melakukan inovasi pada bresing yaitu menggunakan bresing tahan tekuk. Bresing ini terkekang lateral oleh pembungkusnya sehingga kemungkinan kegagalan bresing akibat tekuk saat leleh dapat dikurangi. Komparasi dilakukan pada SRBK dan SRBTT dengan masing-masing konfigurasi bresing yang ditinjau yaitu tipe Inverted-V, V, dan X-two story. Bresing tahan tekuk yang digunakan merujuk pada hasil pengujian bresing spesimen 1 yang diuji oleh Universitas California pada tahun 2006. Metode yang dilakukan adalah desain kapasitas yang digunakan untuk memperoleh dimensi profil baja setiap elemen struktur yang akan digunakan berdasarkan transfer gaya aksial bresing. Gaya aksial bresing diperoleh dari analisis struktur oleh program ETABS v.9.7. Sistem struktur dievaluasi baik secara statik maupun dinamik masing-masing dengan analisis NSPA (Nonlinear Static Pushover Analysis) dan NTHA (Nonlinear Time History Analysis). Evaluasi yang dilakukan adalah meninjau perilaku dan taraf kinerja struktur, mekanisme sendi plastis, dan hubungan gaya geser dasar dan simpangan atap pada kondisi inelastis. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sistem SRBTT memiliki kinerja struktur yang lebih baik dibandingkan SRBK pada kondisi inelastis. Konfigurasi bresing tipe Xtwo story paling baik dalam segi performansi struktur dibandingkan dua tipe bresing lainnya baik pada SRBK maupun SRBTT.