ABSTRAK Ahmad Afifi
PUBLIC Alice Diniarti COVER Ahmad Afifi
PUBLIC Alice Diniarti
BAB 1 Ahmad Afifi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Ahmad Afifi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Ahmad Afifi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Ahmad Afifi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Ahmad Afifi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Ahmad Afifi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Ahmad Afifi
PUBLIC Alice Diniarti
Sistem struktur rangka bresing konsentris atau disingkat SRBK merupakan salah
satu sistem struktur yang banyak digunakan untuk bangunan di wilayah gempa.
Bresing yang digunakan pada sistem SRBK, selain berfungsi sebagai pemikul
gaya lateral dan pengaku struktur, bresing difungsikan sebagai sekring saat
terjadinya kelelehan pertama pada bangunan yang mulai mengalami kerusakan
akibat menerima beban rencana. Masalah yang dapat terjadi pada bresing salah
satunya adalah masalah tekuk. Fenomena tekuk yang terjadi ketika bresing
menerima gaya aksial tekan dapat menurunkan kekuatan elemen bresing secara
bertahap saat dibebani siklik. Masalah tekuk ini dapat dicegah salah satunya
dengan melakukan inovasi pada bresing yaitu menggunakan bresing tahan tekuk.
Bresing ini terkekang lateral oleh pembungkusnya sehingga kemungkinan
kegagalan bresing akibat tekuk saat leleh dapat dikurangi.
Komparasi dilakukan pada SRBK dan SRBTT dengan masing-masing konfigurasi
bresing yang ditinjau yaitu tipe Inverted-V, V, dan X-two story. Bresing tahan
tekuk yang digunakan merujuk pada hasil pengujian bresing spesimen 1 yang
diuji oleh Universitas California pada tahun 2006. Metode yang dilakukan adalah
desain kapasitas yang digunakan untuk memperoleh dimensi profil baja setiap
elemen struktur yang akan digunakan berdasarkan transfer gaya aksial bresing.
Gaya aksial bresing diperoleh dari analisis struktur oleh program ETABS v.9.7.
Sistem struktur dievaluasi baik secara statik maupun dinamik masing-masing
dengan analisis NSPA (Nonlinear Static Pushover Analysis) dan NTHA
(Nonlinear Time History Analysis). Evaluasi yang dilakukan adalah meninjau
perilaku dan taraf kinerja struktur, mekanisme sendi plastis, dan hubungan gaya
geser dasar dan simpangan atap pada kondisi inelastis.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sistem SRBTT memiliki kinerja struktur yang
lebih baik dibandingkan SRBK pada kondisi inelastis. Konfigurasi bresing tipe Xtwo
story paling baik dalam segi performansi struktur dibandingkan dua tipe
bresing lainnya baik pada SRBK maupun SRBTT.