2021_TS_PP_Pramudya Wicaksana_1-Abstrak.pdf
]
PUBLIC Yose Ali Rahman Pramudya Wicaksana_29118395.pdf
PUBLIC Yose Ali Rahman
Masyarakat yang memiliki indeks literasi keuangan yang cenderung tinggi memiliki
kemampuan pengelolaan keuangan yang lebih baik dalam upaya mewujudkan
kesejahteraan keuangan mereka melalui keputusan keuangan yang efektif termasuk dalam
melakukan investasi sesuai dengan profil risiko yang mereka miliki. Industri perbankan
sebagai industri yang memiliki tingkat inklusif tertinggi dipilih karena dapat
merepresentasikan kondisi literasi keuangan. Di sisi lain adanya kesenjangan antara
inklusi keuangan dengan literasi keuangan menyebabkan masih banyaknya kasus
investasi abal-abal dan maraknya pengaduan kepada regulator.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat literasi keuangan dan profil
risiko, faktor-faktor yang berpengaruh terhadapnya, dengan karyawan perbankan di
Bandung sebagai objek penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
teknik non-probability sampling yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 408 responden. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner secara online.
Terdapat tiga bagian dalam kuesioner, yang pertama adalah tentang variabel demografis.
Bagian kedua adalah tentang literasi keuangan sedangkan bagian ketiga adalah mengenai
profil risiko. Teknik Pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
statistic deskriptif dan regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan perbankan di Bandung memiliki indeks
literasi keuangan yang dikategorikan “menengah” atau “cukup” (66,7%) dengan indeks
profil risiko dalam jenis “moderate” (60%). Faktor demografis yang berpengaruh terhadap
literasi keuangan adalah usia, tingkat pendidikan dan posisi organisasi. Sedangkan factor
yang berpengaruh terhadap profil risiko adalah usia dan jenis kelamin. Penelitian juga
mengungkapkan adanya korelasi yang kuat antara literasi keuangan dengan profil risiko.