Innside by Melia Yogyakarta merupakan hotel bisnis dan rekreasi berbintang 4 milik PT.
Saraswanti Indoland Development. Merek ini dioperasikan oleh Operator Melia Hotels
International. Pada tahun 2018-2019, Innside by Melia Yogyakarta mengalami peningkatan
pendapatan yang cukup pesat. Namun, General Manager Innside by Melia Yogyakarta dan
Direksi PT Saraswanti Indoland Development masih belum puas dengan kinerja hotel saat ini,
karena pendapatan yang mereka peroleh masih kalah dengan hotel pesaing di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja hotel, pasar sasaran akan difokuskan
pada wisatawan khusus untuk rekreasi. Pemilihan pasar sasaran tersebut disebabkan karena
jumlah wisatawan rekreasi yang menuju ke Yogyakarta lebih besar dibandingkan dengan
wisatawan bisnis. Namun, platform media sosial milik Innside by Melia Yogyakarta yang akan
digunakan untuk menarik wisatawan rekreasi juga belum memiliki peforma yang baik.
Permasalahan sosial media milik Innside by Melia Yogyakarta, penulis teliti dengan melakukan
berbagai analisis dan dilanjutkan dengan merumuskan strategi pemasaran hingga ditemukan
solusi yang tepat beserta implementasinya. Analisis yang digunakan adalah analisis eksternal
dengan PESTEL, Analisis Kompetitor, dan analisis internal dengan VRIO dan Segmentasi,
Penargetan, dan Pemosisian (STP). Tujuan kedua analisis tersebut adalah untuk mengidentifikasi
secara lengkap situasi yang terjadi diluar dan didalam Innside by Melia Yogyakarta. Langkah
selanjutnya dilakukan survey untuk mengetahui lebih dalam preferensi dari wisatawan rekreasi
yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Survey dibuat berdasarkan perjalanan
pengalaman pelanggan secara digital saat menginap di Innside by Melia Yogyakarta dan hotelhotel
yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Terdapat 6 tahap perjalanan pengalaman
pelanggan yang diteliti, yaitu tahap kesadaran/inspirasi; penelitian/pertimbangan; pengambilan
keputusan; persiapan; pengalaman di hotel; serta loyalitas dan advokasi. Hasil survey diolah
secara kuantitatif dan dianalisis secara deskriptif.
Berdasarkan hasil survey, akar permasalahan terletak pada pada rendahnya kesadaran/inspirasi
pelanggan terhadap sosial media milik Innside by Melia Yogyakarta. Mayoritas pelanggan dapat
sadar pada Innside by Melia Yogyakarta dengan sistem pemasaran vertikal. Kemudian,
permasalahan tersebut dicari solusinya dengan menggunakan strategi Repositioning dan New
Wave Marketing untuk membuat sistem pemasaran yang horizontal pada sosial media milik
Innside by Melia Yogyakarta dan tiap alternatif solusi disusun secara sistematis pada peta
perjalanan konsumen. Kemudian, rekomendasi konten sosial media dibuat sebagai
pengimplementasian strategi.