Industri pertambangan batubara adalah bisnis berbiaya dan berisiko tinggi yang secara
signifikan terekspos pada turbulensi ketidakpastian yang tinggi. Penilaian proyek bisnis yang
terdeskripsikan memiliki kompleksitas dan ketidakpastian yang tinggi memerlukan analisis
yang komprehensif. Blok Parapatan Site Binungan, bagian dari area PKB2B Genarasi 1 PT.
Berau Coal, merupakan kawasan pertambangan aktif dalam setahun terakhir, yang sebelumnya
berhenti beroperasi selama enam tahun. Proyek ini diproyeksikan sebagai project ‘hijau’ bagi
Berau Coal, dengan profil produksi berbiaya rendah tetapi memiliki tantangan pada kondisi
industri batubara berupa kondisi eksternal yang tidak menentu. Pertimbangan dan peninjauan
yang cermat atas ketidakpastian baik dari dalam maupun luar, ketidakstabilan harga batubara,
nilai tukar, inflasi, harga bahan bakar, permintaan, dan regulasi telah dianggap sebagai
tantangan yang signifikan untuk dihadapi dalam penilaian sebuah proyek pertambangan.
Ketidakpastian pada profil bisnis ini diperkirakan mempengaruhi arus kas proyek yang
diproyeksikan secara signifikan. Oleh karena itu perlu dilakukan penilaian yang memadai. Juga
dipandang perlu untuk mempertimbangkan fleksibilitas manajemen perusahaan dalam
mengakomodasi kondisi bisnis selama penilaian proyek dan memilih alternatif terbaik untuk
memaksimalkan nilai project. Metode penilaian yang komprehensif diharapkan dapat
membantu manajemen untuk menemukan strategi terbaik yang akan diterapkan dengan
menyadari ketidakpastian masa depan.
Metode yang digunakan oleh PT Berau Coal untuk menilai suatu aset adalah Discounted Cash
Flow (DCF). Perhitungan dari metode valuasi ini akan dijadikan sebagai pertimbangan
management untuk keputusan penambangan. Untuk mengoptimalkan penambangan cadangan
batubara dan memaksimalkan share holder’s wealth perlu diupayakan kajian lebih lanjut. Salah
satu metode yang dapat dipergunakan untuk valusi ekonomi proyek pertambangan pada
kondisi ketidakpastian dan fleksibilitas management pada waktu yang berbeda dimana harga
asset dapat bergerak tergantung ukuran volatilitas.
Metode DCF dan RO digunakan untuk mengevaluasi keekonomian proyek Blok Parapatan,
Berau Coal. Proyek penambangan yang diteliti layak secara finansial dengan memberikan nilai
NPV yang positif untuk ketiga opsi skenario teknis, ditinjau dengan metode penilaian DCF,
periode produksi 4 tahun (opsi dasar), periode produksi 18 tahun dengan moda LCT (opsi-1 ),
dan periode produksi 18 tahun dengan moda jembatan (opsi-2). Memberikan NPV sebesar US
$ 10,62 juta untuk opsi dasar, US $ 10,10 juta untuk opsi-1, dan US $ 8,30 juta untuk opsi-2.
Kajian lebih lanjut untuk mengoptimalkan penambangan cadangan batubara dengan metode
Real Option menghasilkan skenario opsi-1 sebagai pilihan yang dapat diusulkan ke
management. Opsi-1 memberikan nilai rata-rata NPV terbaik yang didukung oleh skenario
Expand Option, skenario teknis berupa percepatan investasi dan peningkatan produksi tambang
Parapatan Pit. Opsi-1 mengahasilkan US $ 21,48 juta NPV dengan 38% IRR. Lebih lanjut, opsi
ini menawarkan peluang untuk nilai NPV maksimum tertinggi secara statistik sebesar US $
248 juta.