digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Meila Puspita
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Meila Puspita
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Meila Puspita
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Meila Puspita
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Meila Puspita
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Meila Puspita
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Meila Puspita
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Meila Puspita
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Meila Puspita
PUBLIC Alice Diniarti

Penelitian ini dilakukan di Kampung Bali, Desa Barambai Kolam Kanan, Kecamatan Barambai, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan. Pada tahun 2006 dan 2017, di daerah penelitian terjadi semburan lumpur dan gas saat dilakukan pemboran sumur bor. Berdasarkan pengamatan lapangan terdapat semburan gas dalam bentuk gelembung yang muncul ke permukaan suatu kolam di titik semburan lumpur tahun 2006 dan sungai di daerah penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi hidrogeokimia dan pendugaan asal gas terlarut dalam air di daerah penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengukuran di lapangan dan laboratorium. Sampel air terdiri atas satu airtanah dari sumur bor (BRB1), dua air sungai (BRB 2 dan BRB 4), dan satu air kolam (BRB 3). Pada kegiatan lapangan dilakukan pengukuran parameter kimia-fisika air berupa temperatur (T), total dissolved solids (TDS), derajat keasaman (pH), dan salinitas. Pengujian laboratorium dilakukan menggunakan metode Ion Chromatography (IC), Inductively Coupled Plasma-Mass Spectrometer (ICP-MS), Gas Chromatography (GC), rasio isotop oksigen-18 (? 18O), deuterium (?2H), dan karbon-13 (?13C), dan X-ray Diffraction (XRD). Hasil pengolahan data dalam penelitian ini ditunjukkan dalam diagram Piper, plotting grafik rasio molar Cl-/Brterhadap Cl-, plotting grafik REE menggunakan standar PAAS dan choncdrite, grafik isotop ? 18O - ?2H, grafik isotop ?13C, dan komposisi mineral batuan. Kondisi hidrogeokimia pada air menunjukkan bahwa air permukaan dan air hujan di daerah penelitian ini berasal dari air meteorik. Komposisi isotop stabil ? 18O dan ?2H pada airtanah sumur bor menunjukkan bahwa air diduga berasal dari daerah resapan yang cukup jauh dan elevasi yang lebih tinggi dengan litologi bawah permukaan berupa Formasi Dahor. Dilihat dari rasio molar Cl-/Br- pada airtanah, salinitas diduga adalah akibat proses biogenik dari efek antropogenik dan pemukiman. Komposisi isotop ?13C dalam air sumur bor (BRB 1) dan air kolam gas (BRB 3) adalah – 33, 65 ‰ dan -33,86 ‰. Gas terlarut dalam air (dissolved gas) pada air sumur bor (BRB 1) dan air kolam semburan gas (BRB 3) memiliki konsentrasi gas CH4, CO2, H2S, O2, dan N2. Hal ini menunjukkan bahwa gas yang muncul ke permukaan di daerah penelitian diduga merupakan gas biogenik.