ABSTRAK Anas Hanafiah
PUBLIC Irwan Sofiyan COVER Anas Hanafiah
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 1 Anas Hanafiah
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 2 Anas Hanafiah
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 3 Anas Hanafiah
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 4 Anas Hanafiah
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 5 Anas Hanafiah
PUBLIC Irwan Sofiyan PUSTAKA Anas Hanafiah
PUBLIC Irwan Sofiyan
Lapangan Bambubesar adalah lapangan migas Pertamina yang terletak di
kabupaten Karawang, Jawa Barat. Telah dilakukan pemboran sebanyak 4 sumur
eksplorasi dan 6 sumur pengembangan, dengan kumulatif produksi minyak hingga
Juli 2020 sebesar 1,37 MMBO. Dari pemboran yang telah dilakukan, masalah
utama yang terjadi sehingga menimbulkan NPT (non produktif time), yang paling
besar adalah masalah ketidakstabilan lubang bor yang erat kaitannya dengan
mekanisme failure yang terjadi pada batuan yang dibor, terutama di formasi
Cisubuh dan Cibulakan yang menjadi fokus area pada penelitian ini.
Secara regional area ini terletak pada cekungan Jawa Barat bagian utara, pada sub
cekungan Kepuh Low yang terbentuk di belakang busur pada umur Eosen sampai
Oligosen akibat sistem subduksi di selatan pulau Jawa. Seiring dengan pengisian
cekungan hingga sedimen endapan back arc, tersebar endapan Cibulakan dan
Cisubuh pada Miosen Tengah hingga Pleistosin. Pada lapisan sedimen inilah
penilitian dilakukan, sehubungan dengan ketidakstabilan yang terjadi pada batuan
saat dilakukan pemboran ketika menembus lapisan ini.
Orientasi minimum horizontal stress berarah sudut N 110° E (NW-SE), sedangkan
arah maximum horizontal stress berarah tegak lurus minimum horizontal stress pada
N 20° E (NE- SW). Diperoleh parameter Geomekanik dengan besaran tekanan pori
equivalent 1,03-1,20 SG, sv 1,82-2,25 SG, sHmax 1,73-1,95 SG, shmin 1,57-1,72 SG,
dan UCS 0,53-63,63 SG. Principal stress S1, S2, S3 menunjukan sv > sHmax > shmin
yang secara sistem adalah rejim normal fault.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menganalisis penyebab
ketidakstabilan lubang bor dengan analisis fasies, menentukan parameter
geomekanik dan rockmechanic terkait berdasarkan fasiesnya dan membuat model
akhir kestabilan lubang bor. Hipotesis dari penelitian ini adalah bahwa (1)
permasalahan wellbore stability membutuhkan perhitungan geomekanik, (2)
analisis fasies yang tepat akan sangat dibutuhkan untuk memodelkan geomekanik
secara spesifik berdasarkan sifat batuan, sehingga diperoleh pendekatan model
geomekanika yang tepat dalam mengatasi ketidakstabilan lubang bor.
Penelitian yang dilakukan adalah melakukan analisis XRD, kemudian menentukan
fokus pemodelan geomekanik berdasarkan karakter fasiesnya, membuat model
geomekanika untuk mencegah potensi ketidakstabilan lubang bor, dan melakukan
evaluasi serta pengujian model tersebut di dalam aktivitas pemboran di
Bambubesar. Diperoleh hasil bahwa fasies Cisubuh dan Cibulakan memiliki
karakter batuan yang berbeda. Setiap gradasi yang dimiliki, memiliki respon yang
berlainan terhadap model geomekanika yang dibuat. Setiap karakter yang berbeda
dalam suatu tubuh fasies dan memiliki prediksi shale pressure tertentu sehingga
harus dibedakan secara fasies, maka harus dibuat suatu model geomekanika fasies
masing-masing yang mengakomodir kebutuhan balance stress di setiap titik pada
dinding lubang bor sebagai model kestabilan terhadap insitu stress-nya. Dari hasil
penelitian ini diperoleh model geomekanik yang dapat diterapkan pada pemboran
struktur Bambubesar selanjutnya. Terbukti dari hasil pemboran sumur tes BBS-010
yang berhasil dan tanpa ada kendala ketidakstabilan lubang bor.