digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kebangkrutan terjadi ketika perusahaan tidak mampu untuk melunasi utangnya sehingga mereka tidak dapat melanjutkan operasinya, termasuk perusahaan properti dan real estate di Indonesia. Berdasarkan survei Bank Indonesia, pertumbuhan penjualan properti pada tahun 2015 mengalami penurunan yang cukup signifikan secara triwulanan. Tren penurunan pasar properti Indonesia ini berlanjut hingga tahun 2017, dan tetap lesu pada kuartal kedua tahun 2020 yang diakibatkan oleh merebaknya pandemi COVID-19. Kebangkrutan dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya yaitu melalui kinerja perusahaan seperti pengelolaan modal kerja. Kebangkrutan pun menyebabkan kerugian besar bagi pemegang saham, investor, kreditor, karyawan, pemasok, dan pelanggan. Oleh karena itu, analisis mengenai kebangkrutan suatu perusahaan merupakan hal penting yang perlu dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengelolaan modal kerja, solvabilitas, dan profitabilitas terhadap risiko kebangkrutan menggunakan tiga model yaitu Altman, Springate, dan Zmijewski. Penelitian ini berfokus pada 50 perusahaan di sektor properti dan real estate yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2015 sampai 2019. Tahap pertama dalam penelitian ini yaitu menganalisis risiko kebangkrutan setiap perusahaan selama lima tahun berdasarkan model Altman, Springate, dan Zmijewski. Tahap kedua yaitu memeriksa komponen-komponen dari Cash Conversion Cycle (CCC) sebagai indikator pengelolaan modal kerja, Debt to Assets Ratio (DAR) sebagai indikator solvabilitas, dan Return on Equity (ROE) sebagai indikator profitabilitas. Perhitungan CCC terdiri dari tiga komponen, yaitu Average Age of Inventory (AAI), Average Collection Period (ACP), dan Average Payable Period (APP). Tahap terakhir dari penelitian ini yaitu menguji pengaruh pengelolaan modal kerja, solvabilitas, dan profitabilitas terhadap risiko kebangkrutan dengan model Altman, Springate, dan Zmijewski. Analisis dilakukan menggunakan metode regresi data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya DAR yang memiliki hubungan signifikan terhadap risiko kebangkrutan untuk model Altman, sedangkan untuk model Springate dan Zmijewski menghasilkan AAI, APP, DAR, dan ROE yang memiliki hubungan signifikan terhadap risiko kebangkrutan